Suara.com - Harga minyak mentah merosot 1 persen imbas negara-negara OPEC Plus harus mengatasi kelebihan pasokan harian lebih dari 2 juta barel, dan jumlah klaim tunjangan pengangguran AS di luar dugaan meningkat, menandakan pemulihan ekonomi yang lambat.
Mengutip CNBC, Jumat (21/8/2020) minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, ditutup menyusut 47 sen, atau 1 persen, menjadi 44,90 dolar AS per barel.
Sedangkan patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI), untuk kontrak pengiriman September melemah 35 sen, atau 0,8 persen lebih rendah, menjadi 42,58 dolar AS per barel pada hari terakhir perdagangan.
Kontrak WTI Oktober yang lebih aktif ditutup turun 29 sen, atau 0,7 persen, menjadi 42,82 dolar AS per barel.
Baca Juga: Sepakat Pangkas Produksi, Harga Minyak Dunia Merangkak Naik
Organisasi Negara Eksportir Minyak dan sekutunya, yang dikenal sebagai OPEC Plus mengatakan laju pemulihan pasar minyak mentah tampaknya lebih lambat dari prediksi, dengan meningkatnya risiko gelombang kedua pandemi yang berkepanjangan.
Pasar global juga berubah suram karena jumlah klaim tunjangan pengangguran Amerika yang teranyar kembali meningkat di atas 1 juta minggu lalu.