Suara.com - Menteri BUMN Erick Thohir bersama dengan Menteri Luar Negeri mengadakan pertemuan bilateral dengan State Councilor dan Menteri Luar Negeri Republik Rakyat Tiongkok (RRT) Wang Yi di Sanya, Hainan, serta dengan sejumlah perusahaan farmasi China.
Pertemuan ini membahas berbagai hal terutama, penguatan kerja sama di bidang vaksin menjadi agenda utamanya.
Dalam kerja sama ini, PT Bio Farma (Persero) juga melakukan nota kesepahaman dengan Sinovac terkait dengan transfer pengetahuan soal vaksin.
Menurut Erick, kerja sama ini bukan hanya menguntungkan satu pihak, tapi kedua pihak sama-sama mendapatkan keuntungan dengan transfer pengetahuan itu.
Baca Juga: Tinggi Peminat, 1.866 Orang Daftar Jadi Relawan Uji Klinis Vaksin Sinovac
"Dalam kunjungan ini kita ingin memastikan transformasi dari industri kesehatan kita, di mana Bio Farma kerja sama dengan sinovac adalah sebuah kerja sama yang win-win menang-menang. Bahwa Bio Farma tak tukang jahit, tapi kesepakatan dengan Sinovac yang ada namanya transfer knowledge, transfer teknologi, ini yang perlu digaris bawahi," ujar Erick dalam konferensi pers secara virtual, Kamis (20/8/2020).
Erick menuturkan penyaluran bahan baku vaksin dari Sinovac akan dimulai pada bulan November mendatang.
Erick menegaskan bahwa kerja sama ini tak sekadar transaksi dari sisi ekonomi, melainkan pula transfer teknologi maupun pengetahuan seperti yang sudah ditandatangani antara Sinovac dengan Bio Farma.
Di kesempatan itu, Indonesia menyampaikan mengenai pentingnya jumlah vaksin yang memadai, tepat waktu, aman dan dengan harga yang terjangkau.
Erick Thohir juga melihat adanya komitmen kuat dari sejumlah industri farmasi China untuk melakukan kerjasama vaksin dengan Indonesia.
Baca Juga: Hebat! Sudah 1.866 Orang Daftar Jadi Relawan Uji Klinis Vaksin Covid-19
Selain pertemuan dengan Sinovac, Indonesia juga tengah menjajaki kerjasama dengan perusahaan farmasi China lainnya, yaitu CanSino Biologics dan Sinopharm.