Suara.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini Rabu (19/8/2020) berhasil melanjutkan tren positifnya, IHSG naik ke level 5.300.
Melansir data RTI, IHSG naik 5,7 poin ke level 5.300 atau atau 0,11 persen dibandingkan dengan penutupan perdagangan kemarin di level 5.295. Begitu juga dengan indeks LQ45 yang tipis 0,9 poin atau 0,12 persen menuju level 840.
Pada level tersebut terpantau sebanyak 33 saham menguat 14 saham turun dan 30 saham belum ditransaksikan.
Analis pasar modal MNC Sekuritas Edwin Sebayang mengatakan, membaiknya data neraca dagang Indonesia serta naiknya EIDO sebesar 0,61 persen dan terus menguatnya beberapa harga komoditas seperti emas, nikel dan timah berpeluang menjadi katalis pendorong IHSG untuk kembali menguat dalam perdagangan Rabu ini.
Baca Juga: Didorong Modal Asing, Bos BI Sebut Nilai Tukar Rupiah Masih Terkendali
Meski begitu sentimen negatif juga masih akan mempengaruhi terkait pencapaian jumlah tertinggi kembali korban yang terjangkiti dan tewas akibat Covid-19.
"IHSG kami perkirakan bergerak pada 5.250 - 5.335 adapun saham-saham yang kami rekomendasikan hari ini adalah MBAP, GGRM, BBRI, WIKA, CTRA, BBNI, BSDE, UNTR, CPIN, PGAS," kata Edwin dalam analisanya, Rabu (19/8/2020).
Sementara itu dari sisi eksternal mayoritas bursa saham di developed economies bergerak bervariasi. Bursa saham benua kuning bergerak bervariasi pada perdagangan selasa kemarin.
Indeks Hang Seng ditutup menguat sebesar 0,08 persen lalu indeks Shanghai ditutup menguat 0,36 persen dan Indeks Kospi ditutup melemah 2,46 persen.
Sementara itu, Dow Jones ditutup melemah sebesar 0,24 persen di level 27,778 hal ini berbeda dengan penguatan S&P 500 sebesar 0,23 persen.
Baca Juga: Aliran Modal Asing Masuk Rp 7 Triliun, Kepercayaan Asing Mulai Pulih?
Wall Street ditutup bervariasi setelah terjadi pertumbuhan penjualan properti menandakan pemulihan secara perlahan di tengah indeks S&P yang melewati level tertingginya kembali.
Dari pasar komoditi, harga minyak kelapa sawit menguat sebesar 1,41 persen, harga emas menguat 1,82 persen dan harga timah menguat 1,61 persen.
Pada perdagangan 18 Agustus IHSG ditutup menguat sebesar 0,90 persen ke level 5.295. Sentimen penggerak pasar hari ini diantaranya bursa saham AS yang ditutup bervariasi membawa dampak positif di tengah pergerakan S&P yang menyentuh all time high nya, sementara dari dalam negeri menarik ditunggu hasil rilis suku bunga acuan Bank Indonesia yang akan diumumkan pada hari ini.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis neraca perdagangan Indonesia sepanjang bulan Juli 2020 mengalami surplus sebesar 3,26 miliar dolar AS.
Angka surplus ini didapatkan dari kinerja ekspor yang lebih baik dibandingkan impor. Dimana pada bulan tersebut nilai ekspor mencapai 13,73 miliar dolar AS sementara nilai impor mencapai 10,47 miliar dolar AS.
"Kita bisa melihat bahwa neraca perdagangan kita pada bulan Juli ini mengalami surplus sebesar 3,26 miliar dolar AS,ini jauh lebih besar dibandingkan neraca dagang pada bulan Juni 2020 juga jauh lebih besar dibandingkan dengan posisi bulan Juli 2019," kata Kecuk dalam konfrensi pers melalui video teleconference di Jakarta, Selasa (18/8/2020).
Kecuk menjelaskan bahwa surplus ini terjadi karena kegiatan ekspor pada bulan Juli naik cukup signifikan sebesar 14,33 persen, sementara kinerja impor justru turun 2,73 persen.
"Jadi alhamdulillah sampai bulan Juli ini data masih surplus 3,3 miliar (pembulatan) dan kalau kita lihat surplus ini di dominasi oleh non migas kita," ucap Kecuk.