Suara.com - Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra memprediksi pergerakan nilai tukar rupiah pada Rabu ini bisa berpotensi menguat terhadap dolar AS.
Menurut pengamatannya, sentimen pelemahan dolar AS masih berlanjut pagi ini. Dolar AS sedang tidak menarik untuk pasar atau mengalami tekanan belakangan ini karena kondisi pemulihan ekonomi di AS menjadi pertanyaan apalagi kasus covid-19 masih terus meninggi di sana.
Nilai tukar regional terlihat menguat terhadap dolar AS pagi ini. Sehingga membuat rupiah bisa ikut menguat. Namun di sisi lain, lanjut Ariston, ekspektasi resesi di dalam negeri dan data impor yang turun melebihi ekspektasi memberi tekanan untuk rupiah.
Data impor yang masih melambat ini menyiratkan masih lemahnya aktifitas ekonomi dalam negeri seperti manufaktur dan konsumsi. Pemulihan ekonomi Indonesia jadi pertanyaan.
Baca Juga: Uang Baru Rp 75.000 Dijual Seharga Jutaan Rupiah di Olshop, Ini Respons BI
Sementara itu, tambahnya, hari ini pasar menunggu hasil rapat BI. Bila ada Stimulus baru untuk membantu memulihkan ekonomi Indonesia dari BI, ini bisa membantu mendorong penguatan untuk rupiah.
"Rupiah bisa dibuka menguat dan berakhir melemah hari ini dengan potensi kisaran Rp 14.750 - Rp 14.950," ujar Ariston dalam riset hariannya, Rabu (19/8/2020).
Berdasarkan data Bloomberg pergerakan rupiah pada Selasa Kemarin (18/8/2020) berada di level Rp 14.845 per dolar AS. Level itu melemah dibanding pergerakan Jumat Pekan sebelumnya di level Rp 14.795 per dolar AS.
Sementara itu, berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia, rupiah pada Selasa kemarin berada di level Rp 14.907 per dolar AS. Posisi itu menguat dibandingkan pada Jumat Pekan sebelumnya yang di level Rp 14.917 per dolar AS.
Baca Juga: Jokowi Pidato Sidang Tahunan, Rupiah Melemah Dekati Rp 15.000 per Dolar AS