Erick Kembali Lebur BUMN Sampai Tersisa 40 Perusahaan

Selasa, 18 Agustus 2020 | 18:30 WIB
Erick Kembali Lebur BUMN Sampai Tersisa 40 Perusahaan
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dan Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin berjalan keluar dari pintu belakang Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Jakarta, Rabu (7/7/2020). [ANTARA FOTO/Adam Bariq]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir berencana kembali merampingkan jumlah BUMN sampai tinggal 40 perusahaan saja.

Empat puluh perusahaan pelat merah itu nanti akan masuk dalam 12 klaster yang berada di bawah dua wakil menteri dan Erick.

"Saya minta ini konkret dan mohon dukungan semua dan saya berharap juga dengan transformasi yang kita lakukan sama-sama salah satu kuncinya juga kekompakan," ujar Erick dalam pernyataan secara virtual, Selasa (18/8/2020).

Salah satu klaster BUMN yang sedang disusun, yaitu klaster pariwisata. Nanti, klaster ini merupakan hasil peleburan dari delapan BUMN.

Baca Juga: Erick Thohir Pastikan Ekonomi Indonesia Membaik Setelah Ada Vaksin Corona

"Kami di kementerian terlepas dari memang blueprint-nya, roadmap-nya, kita sekarang mempunyai 12 kluster, tapi salah satu klusternya itu kluster pariwisata dan pendukung. Di mana kita menggabungkan delapan BUMN menjadi kekuatan supply chain yang luar biasa, tanpa memusuhi atau merusak ekosistem, kerja sama kita dengan pihak swasta, UMKM, BUMN, BUMDes dan lain-lain," kata Erick.

Untuk BUMN yang tak masuk dalam 12 klaster akan dilakukan restrukturisasi oleh BUMN pengelola aset.

"Sisanya itu nanti direstrukturisasi di PPA. Yang kita juga bentuk tim juga. Nah kalau ketiga tim ini enggak kompak nggak jalan juga," kata Erick.

Sebelumnya, Erick sudah merampingkan jumlah BUMN dari 142 menjadi 107.

Peleburan BUMN merupakan salah satu program yang dicanangkan Erick ketika memimpin Kementerian BUMN.

Baca Juga: Akan Ada Imunisasi Massal Setelah Vaksin Corona Ditemukan

"Tahun ini kita kejar lagi, kalau bisa di angka 90-80 BUMN, bahkan kalau bisa 70 BUMN untuk beberapa tahun ke depan," kata dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI