Data BPS, Masyarakat Mulai Berani Bepergian di Awal Juni 2020

Selasa, 18 Agustus 2020 | 16:22 WIB
Data BPS, Masyarakat Mulai Berani Bepergian di Awal Juni 2020
Kepadatan kendaraan di jalur wisata, Jalan Raya Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (6/6/2020). [ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Badan Pusat Statistik (BPS) melakukan survei terhadap perkembangan mobilitas penduduk setelah pemerintah melonggarkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB pada awal Juni 2020.

Dari data tersebut terlihat bahwa mobilitas penduduk seperti di tempat perdagangan ritel dan rekreasi perlahan menuju sisi normal.

"Ada perkecualian di Idul Adha, selama Idul Adha masyarakat di rumah sehingga mobilitas ritel dan rekreasi mengalami penurunan. Ada progres di sana sejak ada relaksasi (pelonggaran)," kata Kepala BPS Kecuk Suhariyanto dalam konfrensi pers melalui video teleconference di Jakarta, Selasa (18/8/2020).

Kecuk menjelaskan mobilitas di tempat belanja untuk kebutuhan sehari-hari mobilitasnya lebih cepat dibandingkan dengan kegiatan tempat lain.

Baca Juga: Catat! Berikut Informasi Tingkat Keamanan Bepergian selama Pandemi

"Khusus untuk Idul Adha, dua hari sebelum Idul Adha pattern hampir sama dua hari tiga hari sebelum Idul Fitri, melakukan kegiatannya secara normal, bisa dilihat di sana mobilitas di tempat belanja sehari-hari ini sudah hampir mendekati normal meski belum sepenuhnya," ucap Kecuk.

Kecuk menuturkan, berdasarkan data yang diolah BPS dari Google Analytic, kegiatan di tempat belanja kebutuhan sehari-hari pada Juli 2020 hanya 2,6 persen di bawah normal.

Sedangkan mobilitas penduduk di tempat perdagangan ritel dan rekreasi di bulan Juli pergerakannya lebih bagus dibandingkan bulan Juni, tapi masih 17,7 persen di bawah normal.

Mobilitas penduduk di taman, masih 16,6 persen pada bulan Juli, di tempat transit posisi bulan Juli justru masih minus 35,3 persen di bawah normal. Tempat kerja 20 persen.

"Karena kita tahu banyak perkantoran masih 50 persen WFH dan 50 persen WFO," kata Kecuk.

Baca Juga: New Normal: Kepercayaan Publik Untuk Bepergian Meningkat 16 Persen

"Tapi dari sini kita bisa dilihat dari bulan ke bulan aktivitas masyarakat mulai bergerak dan akan mempengaruhi denyut ekonomi melawan Covid-19, sehingga pemulihan ekonomi nasional bisa segera terwujud," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI