Industri Sawit Diharapkan Mampu Tekan Angka Kemiskinan

Selasa, 18 Agustus 2020 | 15:08 WIB
Industri Sawit Diharapkan Mampu Tekan Angka Kemiskinan
Panen Sawit PT PIP.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah terus menegaskan komitmennya dalam membangun kemandirian energi sebagai pondasi bangsa Indonesia di masa mendatang.

Dalam pidato kenegaraan dalam Sidang Tahunan MPR, misalnya, Presiden Joko Widodo kembali menyatakan, Indonesia berhasil memproduksi dan menggunakan biodiesel 20 persen (B20), kini tengah berupaya meningkatkannya menjadi 30 persen (B30).

Tak berhenti di situ, Indonesia berhasil memproduksi bahan bakar diesel yang 100 persen bahan bakunya dari minyak kelapa sawit (D100).

Dengan kapasitas produksi 20.000 barel per hari, presiden meyakini minimal satu juta ton sawit bakal terserap dalam setiap proses produksinya.

Baca Juga: Deretan Aset Nurhadi Disita KPK: Mobil, Vila Mewah hingga Kebun Sawit

"Belum lagi dalam hal sosial kemasyarakatan, industri sawit sangat membantu dalam upaya penanggulangan kemiskinan," ujar Direktur Penghimpunan Dana Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) Sunari, dalam diskusi virtual bertajuk Digitalk Sawit, Selasa (18/8/2020).

"Data kami mencatat hingga saat ini ada setidaknya 4,2 juta tenaga kerja langsung dan 12 juta tenaga kerja tidak langsung yang menggantungkan hidupnya di industri sawit nasional. Di dalamnya, ada sekitar 2,4 juta petani swadaya yang terlibat, dan secara total 4,6 juta pekerja lain yang masuk dalam ekosistem sawit di Indonesia," Sunari menambahkan.

Besarnya manfaat serta sumbangsih industri sawit terhadap perekonomian nasional tersebut, menurut Sunari, sudah seharusnya disampaikan secara masif ke masyarakat, terutama generasi muda, khususnya di kalangan milenial.

Penyampaian informasi itu penting guna mengcounter berbagai berita miring tentang industri sawit yang sengaja dihembuskan oleh pihak-pihak yang merasa terancam ketika nantinya Indonesia benar-benar dapat mencukupi kebutuhan energinya secara mandiri.

"Dengan begitu impor minyak kita bakal bisa ditekan, atau bahkan bisa sama sekali tidak impor lagi karena kita sudah bisa mencukupi kebutuhan energi dalam negeri secara mandiri," kata Sunari.

Baca Juga: Setelah Vila Mewah, KPK Sita 500 Hektare Kebun Sawit Nurhadi di Sumut

"Nah, kondisi ini harus dipahami betul oleh kalangan milenial, karena mereka bisa dibilang adalah penggerak atau frontliner bagi pengembangan industri sawit nasional di masa mendatang," Sunari menambahkan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI