Suara.com - Pandemi Covid-19 telah melahirkan berbagai persoalan di berbagai sektor kehidupan, salahsatunya di sektor ekonomi. Untuk itu, pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum danPerumahan Rakyat (PUPR) fokus pada program pemberdayaan masyarakat.Salah satu kegiatan pembedayaan masyarakat yang kini tengah dilakukan pemerintah adalahProgram Padat Karya.
“Harapan kami, program ini dapat mengurangi angka pengangguran di tengah pandemi Covid-19,” ujar Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR, Hedi Rahardian, dalam sebuahwawancara virtual, beberapa waktu lalu.
Fungsi Direktorat Jenderal Bina Marga secara luas adalah menyelenggarakan prasaranainfrastruktur jalan. Pada intinya, selama masa pandemi, fungsi ini juga harus tetap dilakukan,agar transportasi logistik tetap berjalan dengan mulus, walaupun ada pembatasan dalam halmobilitas.
“Tugas kami yang pertama adalah menjaga agar sistem transportasi jalan berfungsi dengan baik,sehingga kendaraan-kendaraan logistik yang menyangkut kehidupan masyarakat, terutama dalambidang kegiatan ekonomi mendasar tetap berjalan,” tambah Hedi saat ditanya soal program BinaMarga terkait dengan pemulihan ekonomi nasional.
Baca Juga: Ditjen Bina Marga Lakukan Studi Kelayakan Jembatan Batam-Bintan
Di masa pandemi ini, Bina Marga melakukan tugas-tugasnya dengan dengan protokol kesehatan.
“Tugas kedua, kami dipaksa untuk memiliki protokol baru, yaitu apa yang disebut dengan newnormal. Ketiga, kami berusaha mendukung pemulihan ekonomi melalui penyerapan tenaga kerja,utamanya adalah melalui padat karya,” jelas Hedi.
Salah satu dampak pandemi Covid-19 adalah stagnannya kegiatan ekonomi, terutama di kota-kota besar, yang disebut sebagai epicentrumnya. Menurut Hedi, selama ini, yang berinteraksidengan cepat adalah masyarakat di kota besar.
Epicentrum di kota-kota besar ini kemudian mengalami pembatasan, misalnya melaluiPembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), sehingga ekonomi di kota berhenti.
“Hal ini tidak hanya terjadi di Indonesia, tapi juga di negara-negara lain. Di sinilah kitameyaksikan hilangnya kesempatan kerja di perkotaan, sehingga menimbulkan pengangguran,” jelasnya.
Baca Juga: Kenalkan Wisata Indonesia, Bina Marga Ajak Milenial Bantu Promosi
Kedua, danya eksodus dari kota besar kembali ke kampung halaman, karena ketiadaanpekerjaan. Akhirnya pengangguran terjadi secara parsial, dan tidak hanya tumbuh di kota besar, tetapi juga tumbuh di pedesaan.
“Ketiga, kita juga melihat adanya eksodus dari pusat-pusat migran Indonesia, karena kegiatanekonomi juga berhenti, dan terjadi potensi pengangguran. Di sinilah Bina Marga kemudianmencoba menciptakan lapangan kerja melalui Padat Karya,” ujar Hedi.