Suara.com - Nilai tukar rupiah berhasil menguat tipis melawan dolar AS. Terpantau rupiah terapresiasi ke level Rp 14.907 per dolar AS.
Mengutip Bank Indonesia (BI) kurs tengah acuan Jakarta Interbank Spot Dolar Rate/Jisdor rupiah menguat 10 poin ke level Rp 14.907 dari posisi sebelumnya di level Rp 14.917.
Sedangkan data Bloomberg Dolar Index, rupiah pada perdagangan spot exchange rupiah dibuka menguat ke Rp 14.762 per dolar AS.
Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan, pergerakan nilai tukar rupiah yang menguat terbatas ini disebabkan melemahnya dolar AS akibat tekanan ketidakstabilan pemulihan ekonomi di AS.
Baca Juga: Dolar AS Loyo, Nilai Tukar Rupiah Berpotensi Menguat
"Dari data ekonomi AS yang dirilis semalam yaitu data indeks aktivitas manufaktur wilayah New York yang dirilis jauh di bawah proyeksi," kata Ariston dalam analisanya.
Selain itu, tingkat imbal hasil obligasi yang rendah juga membuat dolar AS menjadi tidak menarik untuk saat ini.
"Potensi pergerakan rupiah di kisaran Rp 14.650 - Rp 14.850," ujar Ariston.
Namun di sisi lain, pasar perlu mewaspadai faktor-faktor yang bisa menekan rupiah seperti ketegangan hubungan AS-China, kekhawatiran pandemi yang menekan pemulihan ekonomi dalam negeri dan data neraca perdagangan Indonesia bulan Juli yang di bawah ekspektasi.