Sepakat Pangkas Produksi, Harga Minyak Dunia Merangkak Naik

Selasa, 18 Agustus 2020 | 07:16 WIB
Sepakat Pangkas Produksi, Harga Minyak Dunia Merangkak Naik
Ilustrasi harga minyak dunia [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Harga minyak dunia kembali naik karena dipicu oleh tingginya tingkat kepatuhan OPEC (Organization of the Petroleum Exporting Countries) dan negara-negara produsen minyak mentah lainnya yang tergabung dalam OPEC+ terhadap kesepakatan pemangkasan produksi.

Mengutip CNBC, Selasa (18/8/2020) harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman September 2020 naik 88 sen, atau sekitar 2,1 persen, menjadi 42,41 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.

Sedangkan harga minyak mentah Brent untuk pengiriman Oktober 2020 meningkat 57 sen, atau sekitar 1,3 persen, menjadi 45,87 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.

Tingkat kepatuhan OPEC+ terhadap kesepakatan pengurangan produksi mencapai 97 persen pada Juli. Pengurangan produksi dilakukan untuk memangkas persediaan minyak mentah secara global dan mendongkrak harga.

Baca Juga: Harga Minyak Dunia Ambles Imbas Turunnya Permintaan

Harga minyak dunia juga terpengaruh pernyataan Presiden Amerika Serikat bahwa Tiongkok sejauh ini telah memenuhi kesepakatan dagang fase pertama yang ditandatangani Januari lalu.

Perusahaan-perusahaan milik negara Tiongkok telah memesan kapal-kapal tanker yang diperlukan untuk mendatangkan 20 juta barel minyak mentah AS pada Agustus dan September ini.

China memenuhi ekspektasi hingga akhir kesepakatan perdagangan yang ditandatangani kedua pihak pada Januari, kata Presiden Donald Trump, meskipun negara tersebut sejauh ini gagal memenuhi janji pembelian produk AS.

Pada Agustus, Organisasi Negara Ekspor Minyak dan sekutunya yang dikenal sebagai OPEC+ mengurangi pemotongan yang disepakati menjadi 7,7 juta barel per hari dari 9,7 juta barel per hari sebelumnya.

Kontrak berjangka Brent menunjukkan pedagang melihat persediaan tetap tinggi dalam beberapa bulan mendatang karena melemahnya permintaan. Pekan lalu, Badan Informasi Energi AS menurunkan proyeksi permintaan minyak global, menunjukkan penyusutan yang lebih kecil dari perkiraan sebelumnya dalam persediaan global.

Baca Juga: Cadangan Menipis Jadi Pemicu Kenaikan Harga Minyak Dunia

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI