Jokowi Gandeng Swasta Bangun Food Estate Perkuat Ketahanan Pangan

Jum'at, 14 Agustus 2020 | 11:12 WIB
Jokowi Gandeng Swasta Bangun Food Estate Perkuat Ketahanan Pangan
Presiden Joko Widodo (Jokowi). (Foto dok. Biro Pers Sekretariat Presiden)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan pemerintah tengah memperkuat ketahanan pahan. Salah satunya dengan membangun lumbung pangan atau food estate di daerah-daerah.

Saat ini menurutnya, pemerintah tengah membangun food estate di Kalimantan Tengah dan Sumatera Utara.

"Food estate sedang dibangun untuk memperkuat cadangan pangan nasional, bukan hanya di hulu, tetapi juga bergerak di hilir produk pangan industri," ujar Jokowi dalam sidang tahunan, di Gedung MPR-DPR, Jakarta, Jumat (14/8/2020).

Menurut Mantan Gubernur DKI Jakarta ini, food estate tersebut tak akan menggunakan cara konvensional, tetapi akan menggunakan teknologi yang muktahir.

Baca Juga: Pidato di MPR, Jokowi Sindir Media yang Cuma Cari Jumlah Like dan Click

"Bukan lagi menggunakan cara-cara manual, tetapi menggunakan teknologi modern dan pemanfaatan kecanggihan digital. Bukan hanya untuk pasar domestik, tetapi juga untuk pasar internasional," jelas dia.

Jokowi menambahkan, dalam membangun food estate ini pemerintah akan menggandeng swasta, sehingga semua pihak akan terlibat untuk memperkuat ketahanan pangan.

"Program ini merupakan sinergi antara pemerintah, pelaku swasta, dan masyarakat sebagai pemilik lahan maupun sebagai tenaga kerja," ucap Mantan Walikota Solo ini.

Sebelumnya, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto ditunjuk Presiden Jokowi sebagai leading sektor mega proyek lumbung pangan atau food estate di Kalimantan Tengah. Nantinya Ketua Umum Partai Gerindra itu akan mempersiapkan cadangan pangan negara.

Juru Bicara Menhan Dahnil Anzar Simanjuntak, mengatakan apabila negara mendapati situasi krisis, maka pemerintah bisa mengandalkan food estate yang akan dibangun di Kalimantan Tengah tersebut.

Baca Juga: Jokowi Pidato Sidang Tahunan, Rupiah Melemah Dekati Rp 15.000 per Dolar AS

Dahnil menjelaskan kalau menurut peringatan organisasi pangan dan pertanian dunia atau Food and Agriculture Organization (FAO) bakal ada potensi ancaman krisis pangan dunia di waktu mendatang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI