Luhut Tak Menampik Ada Peluang Ekonomi RI Resesi

Kamis, 13 Agustus 2020 | 15:39 WIB
Luhut Tak Menampik Ada Peluang Ekonomi RI Resesi
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. (Suara.com/M. Yasir)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, peluang ekonomi Indonesia akan masuk jurang resesi memang ada. Namun dirinya tetap optimistis bahwa hal tersebut tidaklah akan terjadi.

Hal tersebut dikatakan Luhut saat menjadi pembicara pada acara Rakornas Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) yang diselenggarakan secara virtual, Kamis (13/8/2020).

"Kemungkinan ekonomi resesi itu memang ada saja. Tapi optimisme bahwa perekonomian akan membaik itu juga harus ada," kata Luhut.

Meski demikian, Luhut memastikan bahwa optimisme yang dikatakannya itu bukanlah omong kosong belaka. Sebab, pemerintah menurutnya juga telah melakukan upaya untuk pemulihan ekonomi nasional dengan anggaran mencapai Rp 695,5 triliun.

Baca Juga: Gawat! Ekonomi Terancam Resesi, Airlangga Ramal Kuartal III Minus

Sebelumnya nada yang sama juga diutarakan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang mengatakan ekonomi Indonesia akan masuk ke zona negatif pada kuartal III ini.

Hal tersebut terungkap dari data yang dipaparkan Airlangga dalam acara yang sama pula pada Rabu kemarin (12/8/2020).

Dalam paparan slide ke-10 tersebut terlihat bahwa ekonomi Indonesia pada kuartal III 2020 diprediksi akan negatif sebesar 1 persen, kuartal IV posisinya menjadi positif di angka 1,38 persen.

Sehingga secara keseluruhan hingga akhir tahun ekonomi Indonesia akan negatif sebesar 0,49 persen.

"Kita di kuartal I menjadi sedikit negara yang masih alami ekonomi positif, kuartal II minus 5,32 mulai negatif. Maka perlu pompa pertumbuhan di kuartal III," ujar Airlangga.

Baca Juga: Daftar Negara yang Alami Resesi Ekonomi di Masa Pandemi Covid-19

Makanya kata dia, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta para pembantunya untuk bergerak cepat memacu belanja negara agar pertumbuhan ekonomi tidak masuk lebih dalam ke jurang resesi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI