Suara.com - Harga emas dunia kembali pulih usai merosot tajam pada perdagangan sebelumnya. Kenaikan harga ini disebabkan karena kembali suramnya data ekonomi yang menggarisbawahi kekhawatiran atas perlambatan akibat pandemi.
Mengutip CNBC, Kamis (14/8/2020) harga emas di pasar spot naik 1,4 persen menjadi 1.937,42 dolar AS per ounce setelah sebelumnya anjlok sebesar 2,5 persen.
Sedangkan emas berjangka Amerika Serikat ditutup naik 0,1 persen menjadi 1.949 dolar AS per ounce.
Pada Selasa, harga emas merosot sebesar 6,2 persen, untuk penurunan satu hari terburuk sejak April 2013.
Baca Juga: Tanya Alamat Palsu, Setelah Berdekatan, DN Cs Jambret Kalung Emas Lansia
Perak, yang pada sesi Selasa juga ikutan anjlok 15 persen, penurunan terbesar sejak Oktober 2008, sehari berselang melambung 4,3 persen menjadi 25,85 per ounce dolar AS.
Langkah stimulus yang besar cenderung mendukung emas, yang sering dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi.
Kekhawatiran atas kerusakan ekonomi yang disebabkan pandemi ketika ekonomi Inggris menyusut dengan rekor 20,4 persen pada kuartal kedua mendukung daya tarik emas bersama dengan melemahnya dolar, yang turun 0,3 persen
Kini, semua mata tertuju pada bantuan virus corona AS setelah perundingan antara Gedung Putih dan Partai Demokrat di Kongres mengalami kegagalan pekan lalu.
Di tempat lain, platinum naik 0,7 persen menjadi 936,36 dolar AS per ounce, sementara paladium melesat 1,5 persen menjadi 2.122,11 dolar AS per ounce.
Baca Juga: Harga Emas Antam Anjlok Rp 30.000 per Gram Hari Ini 12 Agustus 2020