Nasdem: Omnibus Law Cipta Kerja Solusi Hadapi Krisis

Iwan Supriyatna Suara.Com
Kamis, 13 Agustus 2020 | 07:16 WIB
Nasdem: Omnibus Law Cipta Kerja Solusi Hadapi Krisis
Webinar Omnibus Law RUU Cipta Kerja.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Fraksi Nasdem DPR RI, Ahmad Ali menilai Omnibus Law Cipta Kerja adalah salah satu solusi dalam menghadapi situasi krisis. Karena itu pemerintah dan DPR berupaya melakukan percepatan pengesahan.

"Kami memandang Omnibus Law Cipta Kerja adalah salah satu solusi menghadapi situasi krisis. Kita punya kepentingan untuk melakukan percepatan pengesahan ini," ujar Ahmad Ali ditulis Kamis (13/8/2020).

Meski demikian, Ahmad Ali menegaskan kalau upaya percepatan yang dilakukan tidak akan mengurangi kesungguhan dan kehati-hatian dalam pembahasan.

"Kita tidak kejar tayang, kita bahas ini detail dari satu DIM ke DIM yang lain. Agar ketika keluar UU ini punya kualitas yang bagus dan bisa merepresentasikan kepentingan masyarakat," kata Ahmad Ali.

Baca Juga: Soal Biaya dan Waktu, Omnibus Law RUU Cipta Kerja Jauh Lebih Efisien

Ahmad Ali juga menganggap kalau cluster ketenagakerjaan yang sebelumnya menimbulkan kontroversi sudah mulai ada titik temu.

Sebelumnya Fraksi Nasdem sempat mengusulkan cluster ketenagakerjaan ditarik karena dianggap menimbulkan kegaduhan dan menghambat pembahasan cluster yang lain.

"Saat ini kan pembahasan sedang berjalan, kemarin serikat buruh sudah ketemu dengan DPR sudah dialog dan macam-macam. Jika komunikasi sudah terjadi, ada dialog, diskusi, masukan-masukan dari perwakilan buruh sudah didengar, saya pikir tidak ada alasan untuk menarik nya lagi" imbuh Ahmad Ali.

Mengenai target penyelesaian pembahasan, Ahmad Ali mengatakan, bahwa poembahasan dilakukan secara intens agar secepatnya bisa disahkan.

"Ya kalau bulan depan selesai Alhamdulillah, intinya kita bersungguh-sungguh, sehari bisa tiga kali pembahasan," pungkasnya.

Baca Juga: DPR: Kalau Tak Dibahas saat Reses, RUU Cipta Kerja 5 Tahun Tidak Selesai

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI