Gara-gara Pandemi, Pameran Inacraft ke-22 Digelar Tahun 2021

Rabu, 12 Agustus 2020 | 16:32 WIB
Gara-gara Pandemi, Pameran Inacraft ke-22 Digelar Tahun 2021
Pameran Inacraft ke-22 Digelar Tahun 2021.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penyelenggaraan produk kerajinan tangan atau Inacraft ke-22 pada tahun 2020 akhirnya ditunda. Penundaan ini karena masih belum berakhirnya pandemi virus corona atau covid-19.

Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (ASEPHI) sebagai penyelenggara dan PT Mediatama Binakreasi sebagai pelaksana menimbang dan mengamati kekuatiran dan ketidakpastian perkembangan kasus COVID-19 di Indonesia khususnya di Jakarta.

"Dengan empati dan berat hati memutuskan langkah terbaik untuk menunda pameran itu," kata Ketua Umum Asephi, Muchsin Ridjan, Rabu (12/8/2020).

Untuk diketahui, pameran ini dijadwalkan pada April lalu yang ditunda dan dijadwalkan pada tanggal 2-6 September 2020. Nantinya, pergelaran Inacraft diselenggarakan pada 31 Maret hingga 4 April 2021 di Jakarta Convention Center.

Baca Juga: Kerajinan Batik Diklaim Milik China

The 22nd Inacraft akan kembali dihadirkan menggunakan seluruh ruangan dengan luas area pameran 25.000 meter persegi yang akan diisi oleh lebih kurang 1.300 UMKM peserta dan lebih dari 1.000 ragam produk kerajinan berkualitas dari seluruh nusantara dengan mengusung konsep baru, SMART Exhibition.

Konsep ini merupakan sebuah inovasi nyata peran serta Inacraft dalam menghadapi challenging situation dan merubahnya menjadi sebuah opportunities dalam sebuah pameran terpadu dengan sistem terintegrasi digital dan virtually-friendly yang akan memberi kemudahan-kemudahan bagi seluruh pemangku kepentingan yang terlibat dalam pameran Inacraft.

SMART (Simple, Mobile, Accessible, Real-time, Trustworthy) EXHIBITION merupakan salah satu usaha Inacraft sebagai sebuah platform promosi nasional dan internasional untuk memberikan terobosan dalam pengembangan UMKM di masa mendatang melalui transaksi bisnis dan pertukaran informasi secara mudah, terencana dan terstruktur melalui aplikasi berbasis Android dan IOS yang saat ini sedang dikembangkan.

Konsep digital yang mencakup manajemen kepesertaan, e-commerce/marketplace, program live streaming, promosi digital dan mendukung cashless society ini diharapkan dapat menjadi solusi bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat golongan mikro kecil dan menengah dan pemulihan perekonomian paska pandemi untuk dapat berpromosi tanpa batas jarak dan waktu.

Setelah pada tahun 2019 Inacraft berhasil membukukan transaksi ritel senilai Rp 149 miliar dan kontrak dagang sebesar 12,98 juta dolar AS, penyelenggara berharap pada penyelenggaraan ke-22 ini, Inacraft dapat kembali menjadi salah satu primadona pusat promosi dan perdagangan bagi para pengusaha kerajinan dalam negeri yang kompatibel dengan era globalisasi dan digitalisasi sesuai dengan perkembangan teknologi dan tatanan gaya hidup baru.

Baca Juga: Peci Geblek Renteng, Kerajinan Termasyhur Khas Kulon Progo

The 22nd INACRAFT, dengan dukungan Pemerintah Provinsi Aceh sebagai ikon utama dan negara sahabat India sebagai Country of Honor, serta tentunya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebagai tuan rumah penyelenggaraan, diprediksi menjadi pionir pameran kerajinan terbesar pertama di Indonesia di masa pemulihan yang mampu menimbulkan efek positif dan stimulus bagi perbaikan kesejahteraan perajin dalam negeri serta peningkatan daya beli masyarakat.

"Dan sebagai perwujudan rasa terima kasih dan semangat kebersamaan di masa yang sulit saat ini, serta besarnya harapan yang sama, maka dengan ini The 22nd Inacraft Trade Fair mempersembahkan Inacraft Smart Exhibition, Unlimited promotion in borderless world," ucap Project officer Inacraft, Hadi Sunarno.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI