Cerita Wamenkeu Telurkan Kebijakan dari Rumah Masing-masing

Rabu, 12 Agustus 2020 | 12:00 WIB
Cerita Wamenkeu Telurkan Kebijakan dari Rumah Masing-masing
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara. (Suara.com/Fadil)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pandemi virus corona atau Covid-19 yang melanda membuat tata kehidupan baru bagi masyarakat dunia, termasuk juga di Indonesia, akibat wabah ini kebiasaan normal yang biasa dilakukan sehari-hari berubah drastis.

Salah satunya interaksi sosial, karena pandemi sebagian besar hubungan manusia dilakukan secara virtual.

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan, selama obat penawar Covid-19 belum ditemukan, transformasi digital menjadi sebuah keharusan agar mendukung interaksi sosial secara virtual.

"Covid-19 belum tahu kapan bisa selesai, kapan rasa aman bisa kembali. Itu bisa kalau vaksinnya ada. Tapi masalahnya vaksin masih dibuat. Oleh karena itu kami masih menunggu kapan interaksi bisa lebih bebas. Tapi kalau vaksin belum ditemukan, transformasi digital harus kita lakukan," kata Suahasil dalam acara webinar bertajuk Transformasi Digital bukan Pilihan tapi Keharusan' yang dilakukan secara virtual, Rabu (12/8/2020).

Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi Minus, Akankah Indonesia Mengalami Resesi?

Suahasil menuturkan, akibat pandemi mau tidak mau kebiasan manusia dipaksa untuk berubah dengan hal-hal baru yang bisa jadi merupakan norma baru dalam kehidupan.

"Dengan Covid-19 kita dipaksa, karena itulah di dalam topik pagi ini disebut bukan pilihan tapi keharusan. Kita memang agak terpaksa, ini jadi keharusan (pakai teknologi)," katanya.

Mantan Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) ini tak pernah membayangkan sebelumnya bahwa pandemi ini membuat cara bekerja sehari-hari dilalui dengan interaksi secara virtual.

Dirinya pun bercerita pengalamannya saat bekerja dari rumah dan harus merumuskan sebuah kebijakan yang begitu penting bagi Indonesia.

"Perppu 1 tahun 2020 itu saya bisa katakan disiapkan oleh hampir seluruh staf Kemenkeu dengan rapat-rapat yang sifatnya virtual. Baik Ibu Menkeu, saya sendiri, eselon I, II, dan III itu bekerja dari rumah masing masing. Sedangkan persentase staf yang ke kantor relatif sedikit. Tapi Perppu bisa dirumuskan," cerita Suahasil.

Baca Juga: Ekonomi Mulai Pulih, Nilai Tukar Rupiah Berpotensi Menguat

Meski demikian, dia bilang banyak persiapan yang harus dilakukan dalam bertransformasi digital terutama mengenai tata kelola dan aturan karena menyangkut data pribadi seseorang atau instansi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI