Suara.com - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada Selasa (11/8/2020) berhasil menguat tipis. Terpantau rupiah menguat ke level Rp 14.728 per dolar AS.
Mengutip Bank Indonesia (BI) kurs tengah acuan Jakarta Interbank Spot Dolar Rate/Jisdor rupiah menguat 22 poin ke level Rp 14.728 dari posisi sebelumnya di level Rp 14.750.
Sedangkan data Bloomberg Dolar Index, di pasar spot exchange, rupiah menguat ke posisi Rp 14.580 atau menguat 0,47 persen dari penutupan sebelumnya yakni Rp 14.648 per dolar AS.
Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan, menguatnya nilai tukar rupiah dikarenakan oleh sentimen positif yang masuk kembali ke aset berisiko dimana indeks saham Asia bergerak menguat pagi ini.
Baca Juga: Ekonomi Mulai Pulih, Nilai Tukar Rupiah Berpotensi Menguat
"Dilihat dari tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun juga terlihat kembali menguat yang artinya pasar mulai kembali ke aset berisiko," papar Ariston dalam analisanya, Selasa (11/8/2020).
Menurut Ariston, pasar mungkin sedang merespon positif sinyal pemulihan ekonomi yang terjadi di China, demikian juga di AS.
Di sisi lain, China kemarin merilis data indeks harga konsumen atau CPI bulan Juli yang melebihi perkiraan yang mengindikasikan pemulihan permintaan di China.
Sementara AS telah merilis data tenaga kerja di akhir pekan dan data jumlah lowongan pekerjaan semalam yang juga lebih bagus dari perkiraan.
"Hasil ini juga menunjukkan potensi pemulihan ekonomi di tengah pandemi," katanya.
Baca Juga: Dolar AS Masih Loyo, Rupiah Berpotensi Menguat Hari Ini
Dirinya pun memprediksi pergerakan nilai tukar rupiah sepanjang hari ini akan berada di rentang support di Rp 14.550 dan resisten di Rp 14.700.