Suara.com - Pemerintah mencatat hingga saat ini penyerapan anggaran program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) baru sekitar 21,9 persen atau setara Rp 151,25 triliun dari total pagu anggaran sebesar Rp 695,2 triliun.
"Total realisasi hingga dengan minggu pertama Agustus adalah Rp 151,25 triliun sudah dilaksanakan," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konfrensi pers secara virtual, Senin (10/8/2020).
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini merinci dari Rp 151,25 triliun anggaran yang sudah terpakai terdiri dari sektor kesehatan mencapai Rp 7,1 triliun, perlindungan sosial Rp 85,5 triliun, Sektor K/L dan pemda Rp 8,6 triliun, dukungan UMKM sebesar Rp 32,5 triliun serta insentif dunia usaha sebesar Rp 16,6 triliun.
"Sementara untuk pembiayaan koperasi masih belum ada kemajuan," katanya.
Baca Juga: WHO: Pemulihan Ekonomi Bisa Lebih Cepat Jika Vaksin Covid-19 Tersedia
Sri Mulyani menegaskan, pemerintah akan terus memonitor penggunaan anggaran PEN agar tepat sasaran dan penggunaanya.
Selain itu dirinya juga akan melakukan percepatan penyerapan anggaran jika dirasa lambat dan mengalami kendala.
"Pemerintah juga mendesain kalau dianggap adanya program sejak awal di desain tidak ada peningkatan pelaksanaan kita lakukan perubahan desain agar dampak bisa betul maksimal di dalam pemulihan ekonomi kita dan kita terus mempercepat proses birokrasinya," tutupnya.
Informasi saja, pemerintah menganggarkan Rp 695,2 triliun yang akan digunakan untuk mempercepat pemulihan ekonomi yang diakibatkan tekanan pandemi Virus Corona atau Covid-19.
Rinciannya, sebesar Rp 87,55 triliiun untuk anggaran kesehatan, anggaran perlindungan sosial Rp 203,9 triliun, insentif usaha sebesar Rp 120,61 triliun.
Baca Juga: Skenario Pemulihan Ekonomi Masih Akan Berlanjut di 2021
Kemudian sebesar Rp 123,46 triliun disiapkan untuk sektor UMKM, pembiayaan korporasi menjadi Rp 53,57 triliun, dan untuk dukungan sektoral K/L dan Pemda sebesar Rp 106,11 triliun.