Berkat Tambahan Modal BRI, Pelaku UMKM di Lampung Mampu Buka Bisnis Baru

Senin, 10 Agustus 2020 | 10:09 WIB
Berkat Tambahan Modal BRI, Pelaku UMKM di Lampung Mampu Buka Bisnis Baru
Afri Irfan Kusuma (29), seorang Mantri di BRI Unit Pasar Wage Cabang Purwokerto, Jateng. (Dok : BRI)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) berharap mengerakkan kembali roda bisnis, walau pandemi Covid-19 masih membayangi. Untuk menghidupkan asa itu, mereka mencari dukungan tambahan modal usaha melalui pinjaman Kupedes Bangkit dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Novi Marsella Yacob (44), perempuan asal Kedaloman Tanggamus Provinsi Lampung, merupakan salah satu pelaku UMKM yang berikhtiar untuk membangkitkan lagi usahanya, pasca tertekan dampak wabah Corona.

Novi berdagang alat-alat rumah tangga, mulai dari furnitur jati hingga perabotan elektronik, seperti meja kursi jati, kompor, blender, hingga kulkas. Dia menjual dagangannya di pasar dan melayani pesanan secara online dari gawai.

Menjadi pedagang telah dilakoni Novi sejak 6 tahun silam. Awalnya dia berjualan pakaian. Kini setelah adanya Corona, Novi menyiasati lesunya penjualan dengan berdagang keliling menggunakan mobil alias door to door.

Baca Juga: Bank BRI - Kemenkop dan UKM Selamatkan UMKM Terdampak Covid-19

“Kalau masalah pandemi ini, menurunnya itu sekitar 30 persen. Biasanya kulkas laku 5 dalam beberapa hari, saat ini, dalam 2 minggu belum laku. Kita kerja sama juga dengan reseller, kita saling bahu-membahu, karena daya beli turun. Kalau tidak kita samperin, terus gak pintar berdialog, artinya kalau saya tidak door to door itu asli vakum (penjualan),” ujar Novi, ketika dihubungi belum lama ini.

Meski tidak setiap hari keliling berjualan, Novi menyadari, langkah aktif jemput bola memasarkan produk secara door to door mampu menahan sepinya transaksi ketimbang hanya menunggu permintaan dari konsumen via gawai.

Saat pandemi Corona mulai meluas, Novi memutar otak agar bisa survive dengan mengambil peluang berdagang beras. Pada awal Ramadan lalu, ketika aktivitas fisik dibatasi, Novi mendapat tawaran dari tetangganya untuk berbisnis jualan beras.

Inisiatif ini ditempuh Novi, karena penghasilan yang turun. Di satu sisi, ia memiliki beban finansial, salah satunya membayar cicilan bank. Ia pun mengambil peluang itu dan menawarkan dagangan beras ke konsumennya.

Dalam satu minggu, ia berhasil menjual sekitar 2 ton beras, dengan keuntungan bersih Rp 500 ribu. Sembari merintis usaha dagang beras, Novi mengaku masih menekuni berdagang elektronik meski tidak setiap hari keliling berjualan.

Baca Juga: Tim Technical Assistance Bank BRI Telah Aktif Bekerja Membantu Bank Bukopin

“Sesudah Lebaran, kami beralih mengembangkan bisnis beras ini. Saya dan suami melihat prospeknya bagus,” tambahnya.

Karena membutuhkan suntikan dana untuk mengembangkan bisnis baru dan modal untuk belanja stok perabotan elektronik, Novi memanfaatkan tawaran pinjaman Kupedes Bangkit. Ia dibantu oleh Mantri BRI bernama Prima dan mengajukan pinjaman Kupedes Bangkit.

Novi mengungkapkan, proses pencairan pinjaman itu sangat cepat, hanya sehari. Sudah hampir selama 1 tahun terakhir, tepatnya 10 bulan, Novi menjadi nasabah UMKM BRI.

“Masa angsuran Kupedes Bangkit 2 tahun, tapi mendapat remisi 6 bulan hanya membayar bunganya saja. Pinjaman ini saya pergunakan untuk beli alat penggilingan, lalu sisanya untuk belanja stok dagangan elektronik pesanan pembeli,” papar perempuan yang memiliki dua anak ini.

Kupedes Bangkit merupakan produk pinjaman khusus dari BRI bagi para pelaku UMKM, yakni tambahan modal usaha. Fitur khusus yang disediakan dalam produk ini adalah pemberian grace period pembayaran pokok selama enam bulan pertama, sehingga debitur dapat melakukan akselerasi recovery usaha.

Melalui Kupedes Bangkit, BRI berharap produk ini dapat membantu debitur mikro eksisting yang mengalami penurunan cashflow usaha akibat dampak pandemi Covid-19, dan membutuhkan tambahan modal usaha dalam masa transisi menuju new normal.

Ini merupakan komitmen BRI menjalankan peran #BUMNUntukKemajuanBangsa di tengah pandemi yang tengah terjadi. Novi mengaku sangat terbantu dengan adanya pinjaman Kupedes Bangkit.

Berkat suntikan modal yang diperolehnya, ia berupaya mewujudkan asa untuk bisa kembali berdagang, dan mengembangkan bisnis barunya, berjualan beras.

“Dengan rajin dan mengikuti prosedur yang berlaku, saya bisa menambah modal untuk menambah besarnya usaha. Sekarang ini lagi berpikir untuk pengadaan tempat (bangunan) saja. Kalau prasarana untuk membuat beras dari penggilingan sudah ada,” tutup Novi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI