Suara.com - Harga emas turun lebih dari 2 persen pada akhir pekan lalu, hal ini terjadi setelah rilis data lapangan pekerjaan AS yang mendorong dolar AS. Meskipun begitu logam mulia ini sudah meroket 34 persen sepanjang tahun ini akibat pandemi.
Mengutip CNBC, Senin (10/8/2020) harga emas di pasar spot turun 1,4 persen menjadi 2.033,89 dolar AS per ounce, setelah mencapai rekor tertinggi 2.072,50 dolar AS.
Emas batangan telah meningkat 34 persen tahun ini di tengah melonjaknya kasus COVID-19, yang telah menghantam ekonomi global dan mendorong langkah-langkah stimulus yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Harga logam berharga lain seperti perak turun 3 persen menjadi 28,07 dolar AS per ounce, setelah sebelumnya mencapai level tertinggi sejak Februari 2013 di 29,84 dolar AS. Ini telah naik 15,5 persen sejauh minggu ini.
Baca Juga: Sempat Selamat, Penambang Emas Tradisional di Aceh Tewas Tertimbun Longsor
Platinum turun 4,1 persen menjadi 957,36 dolar AS. Sementara paladium turun 2,9 persen menjadi 2.156,97 dolar AS.