Suara.com - Harga minyak dunia turun imbas kekhawatiran pemulihan ekonomi global yang diprediksi akan goyah akibat kebangkitan kasus virus corona. Peningkatan infeksi virus corona tetap menjadi masalah dominan dalam prospek permintaan bahan bakar.
Kasus corona di Amerika Serikat masih meningkat di sejumlah negara bagian. Sementara India baru-baru ini melaporkan rekor lonjakan infeksi setiap hari. Lebih dari 700.000 orang telah meninggal dalam pandemi di seluruh dunia.
Mengutip CNBC, Senin (10/8/2020) harga minyak mentah Brent turun 69 sen, atau 1,5 persen, menjadi 44,40 dolar AS per barel.
Sedangkan minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS turun 73 sen, atau 1,7 persen ke level 41,22 dolar AS per barel. Brent naik 2,5 persen untuk minggu ini. Sementara WTI naik 2,4 persen.
Baca Juga: Risiko Masak Bakso Pakai Mangkok, dan Bahaya Gunakan Minyak Berulang Kali
Sementara itu Presiden AS Donald Trump mengancam akan menarik perwakilan Gedung Putih dari pembicaraan dan sebaliknya mengeluarkan perintah eksekutif untuk menangani kebutuhan ekonomi.
Anggota OPEC, Irak berjanji untuk memangkas produksi lebih lanjut pada Agustus, yang membantu mendukung harga. Negara itu lamban dalam memenuhi janjinya sebagai bagian dari kesepakatan April untuk mengurangi pasokan.
Minyak mentah telah pulih dari posisi terendah yang dicapai pada bulan April, ketika Brent tergelincir di bawah 16 dolar AS level terendah dalam 21 tahun.
Perusahaan energi AS memangkas jumlah rig minyak minggu ini ke rekor terendah untuk minggu ke-14. Rig minyak AS turun empat menjadi 176 minggu ini, terendah sejak Juli 2005, menurut data dari perusahaan jasa energi Baker Hughes Co.
Baca Juga: Dokter Ingatkan Bahaya Minyak Goreng Beberapa Kali Pakai: Serangan Jantung!