Selamatkan Ekonomi dari Resesi, Rp 1.475 T Belanja Negara akan Dikebut

Kamis, 06 Agustus 2020 | 07:59 WIB
Selamatkan Ekonomi dari Resesi, Rp 1.475 T Belanja Negara akan Dikebut
Menteri Keuangan Sri Mulyani (kemenkeu.go.id)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan sampai dengan akhir tahun 2020, percepatan belanja akan dilakukan untuk bisa melindungi masyarakat, meningkatkan kemampuan menangani Covid-19 dan juga untuk mendorong dunia usaha baik UMKM maupun korporasi serta daerah.

"APBN akan terus meningkatkan kemampuan untuk mendorong belanja dari Kementerian/Lembaga (K/L) maupun daerah sehingga dengan semester kedua nanti akan ada belanja negara sebesar Rp 1.171 triliun untuk belanja pusat dan Rp 304,1 triliun untuk transfer ke daerah," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers secara virtual di Jakarta, Rabu malam (5/8/2020).

Dengan demikian, kata dia, untuk semester kedua ini ada anggaran sebesar Rp 1.475,7 triliun yang akan dibelanjakan dalam rangka untuk mendorong perekonomian yang mengalami tekanan yang cukup besar akibat pandemi Covid-19.

Langkah-langkah yang akan dilakukan pemerintah untuk terus membantu memulihkan daya beli masyarakat dalam bentuk berbagai bansos yang total anggarannya adalah sebesar Rp 203 triliun untuk tahun 2020 menghadapi Covid-19. Kenaikan belanja bansos hingga semester 1 sudah mencapai 59,9 persen.

Baca Juga: Oktober Ini, Indonesia Diperkirakan Bakal Masuk Jurang Resesi Ekonomi

Target memulihkan konsumsi dan daya beli masyarakat bertujuan untuk juga memulihkan ekonomi.

Pemerintah juga akan mendorong belanja bagi Kementerian/Lembaga (K/L) dan daerah serta sektoral sehingga mereka bisa juga ikut mendorong belanja pemerintah untuk mendukung pemulihan ekonomi.

Selain itu, pemerintah akan terus menjaga stabilitas sistem keuangan ini agar terus terjaga namun juga pada saat yang sama bisa meningkatkan peranannya mendukung pemulihan ekonomi terutama pada semester kedua ini.

Sebelumnya, kabar tak mengenakkan datang dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang merilis angka pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan II yang minus 5,32 persen.

Atas kabar ini, ekonom Core Piter Abdullah mengatakan, hanya tinggal menunggu waktu saja bagi Indonesia untuk masuk ke jurang resesi ekonomi.

Baca Juga: Sri Mulyani Sebut Indonesia Belum Resesi

"Indonesia, sebagaimana negara lain, diperkirakan akan mengalami resesi," kata Piter kepada Suara.com.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI