Suara.com - Harga minyak dunia melejit pada perdagangan Rabu (5/8/2020) ke level tertinggi sejak Maret lalu karena penyusutan stok minyak mentah AS dan pelemahan dolar.
Melansir laman CNBC, Kamis (6/8/2020) minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, ditutup melonjak 75 sen, atau 1,69 persen menjadi 45,18 dolar AS per barel.
Sementara itu, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate menetap 49 sen, atau 1,18 persen, lebih tinggi menjadi 42,19 dolar AS per barel.
Kedua kontrak itu melejit lebih dari 4 persen di awal sesi.
Baca Juga: Harga Minyak Dunia Melesat ke Level Tertinggi
Persediaan minyak mentah AS turun 7,4 juta barel pekan lalu, menurut Badan Informasi Energi.
Melemahnya dolar, yang membuat minyak lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya, juga mendukung harga.
Minyak juga mendapat dukungan dari tanda-tanda bahwa perundingan antara Gedung Putih dan petinggi Partai Demokrat di Kongres mengenai paket bantuan virus korona yang baru membuat kemajuan, meski kedua belah pihak tetap berjauhan.
Data pabrik AS pekan ini juga menunjukkan peningkatan pesanan, yang oleh beberapa analis dianggap sebagai petunjuk pemulihan ekonomi.
Aktivitas bisnis zona euro kembali ke jalur pertumbuhan moderat pada bulan lalu karena beberapa pembatasan yang diberlakukan untuk menghentikan penyebaran virus korona mulai dilonggarkan, Indeks Pembelian Manajer (PMI) Komposit dari IHS Markit menunjukkan.
Baca Juga: Harga Minyak Flat, Karena Kasus Covid-19 Makin Banyak
Kenaikan harga terjadi di tengah lonjakan kasus virus corona yang dapat mengancam pemulihan permintaan bahan bakar.