Ekonomi Kuartal II Minus 5,32 Persen, Kepala BPS: Kita Harus Optimis

Rabu, 05 Agustus 2020 | 15:28 WIB
Ekonomi Kuartal II Minus 5,32 Persen, Kepala BPS: Kita Harus Optimis
Kepala BPS Kecuk Suhariyanto di Jakarta. [Suara.com/Dian Kusumo Hapsari]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2020 mengalami kontraksi atau minus sebesar 5,32 persen. Angka tersebut jauh merosot dibandingkan pertumbuhan ekonomi kuartal I 2020 yang tumbuh 2,97 persen (yoy) maupun dibandingkan kuartal II 2019 yang mampu tumbuh 5,05 persen (yoy).

Lantas bagaimana dengan kuartal III, apakah bakal mengalami kontraksi kembali?

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kecuk Suhariyanto mengatakan bahwa dirinya optimistis pada kuartal selanjutnya ekonomi Indonesia akan balik arah atau rebound.

"Kuartal 3 ini kita harus bergandeng tangan optimis sehingga geliat ekonomi semakin bergerak," kata Kecuk dalam konferensi pers melalui video teleconference di Jakarta, Rabu (5/8/2020).

Baca Juga: BPS Catat Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II 2020 Minus 5,32 Persen

Salah satu kuncinya kata dia adalah dengan menerapkan protokol kesehatan agar penularan virus corona atau Covid-19 bisa ditekan dan dikurangi.

Menurutnya, perekonomian dan kesehatan harus berjalan beriringan di masa pandemi ini.

"Kuncinya penerapan protokol kesehatan, kunci utama agar covid tidak menyebar kemana-mana," ucapnya.

Selain itu sejak Juni lalu pemerintah terus menggelontorkan paket stimulus ekonomi dalam membantu masyarakat yang terkena dampak Covid-19. Tak tanggung-tanggung anggaran dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) mencapai Rp 695,2 triliun.

Sehingga dirinya pun optimistis dengan segala upaya yang dilakukan pemerintah tersebut pertumbuhan ekonomi pada kuartal selanjutnya bisa lebih baik.

Baca Juga: Kepala BPS Kabupaten Gorontalo Positif Covid-19, Kantor Lockdown Dua Minggu

"Selama yang dibuat pemerintah sangat komprehensif disitu ada pengenaan covid 19 dan pertumbuhan ekonomi. Berulang-ulang seperti arahan Presiden semua harus berupaya memacu realisasi pencairan stimulus penanganan covid dan penanganan ekonomi dengan meningkatkan daya beli rumah tangga menggerakan umkm dan memengaruhi konsumsi pemerintah," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI