Sandiaga: Belum Terasa Jurus Pemerintah Menghindari Resesi

Rabu, 05 Agustus 2020 | 11:30 WIB
Sandiaga: Belum Terasa Jurus Pemerintah Menghindari Resesi
Sandiaga Uno. (Suara.com/Arry Saputra).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Salah satunya adalah memperhatikan cakupan dan durasi kolaborasi karena kolaborasi bukan open-ended. Pastikan kolaborasi sesuai target.

Selain itu, penting pula untuk memperhatikan tren konsumen yang sangat dinamis dan berubah-ubah secara cepat dan maksimalkan digital marketing untuk menggaungkan kolaborasinya. Perlu juga ditinjau melalui monitoring dan evaluasi dari kolaborasi itu.

“Kuncinya kita harus bisa beradaptasi dengan hasil outcome dan performa dari kolaborasi untuk menentukan whether to stop or lanjut,” tegasnya.

Tokoh enterpreneur ini mendorong para audiens webinar dan pelaku bisnis UMKM untuk melakukan kolaborasi sebagai salah satu strategi marketing.

Baca Juga: Daftar Negara yang Mengalami Resesi Akibat Pandemi Virus Corona

Di kesempatan yang sama, Anggota Komisi XI DPR RI Kamrussamad menegaskan, pandemi Covid-19 memberikan efek domino pada aspek sosial, ekonomi dan keuangan.

“Pandemi Covid-19 memberikan efek domino pada aspek sosial, ekonomi dan keuangan. Menciptakan krisis kesehatan dengan belum ditemukannya obat, vaksin dan minimnya alat dan tenaga medis,” katanya.

Dari segi sosial berhentinya aktifitas ekonomi yang menyerap tenaga kerja diberbagai sektor termasuk sektor informal. Bidang ekonomi, konsumsi terganggu, investasi terhambat, ekspor/impor terkontraksi serta pertumbuhan ekonomi menurun tajam.

Sedangkan pada bidang keuangan, terjadi penurunan kinerja sektor riil dan Non Performing Loan (NPL), profitabilitas dan solvabilitas perusahaan mengalami tekanan.

Selanjutnya, Founder KAHMIPreneur juga memberi ancaman pada perekonomian Indonesia baik dari sisi konsumsi maupun sisi dunia usaha.

Baca Juga: Ekonom Prediksikan Indonesia Masuk Jurang Resesi

“Covid-19 juga memberi ancaman pada perekonomian Indonesia dari sisi konsumsi dan dunia usaha, yang mana sisi konsumsi dan Lembaga Non-Profit yang Melayani Rumah Tangga (LNPRT) menurun dari 5,3% menjadi 2,7% dan investasi mengalami penurunan sebesar 3,3%. Untuk dunia usaha semuanya mengalami penurunan. Usaha manufaktur, perdagangan, transportasi, akomodasi serta pertanian mengalami penurunan tajam. Koreksi pertumbuhan ekonomipun akan menimbulkan peningkatan pengangguran akibat pemutusan hubungan kerja yang berdampak pada meningkatnya masyarakat miskin di Indonesia,” ucap Kamrussamad.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI