Gunakan Kupedes Bangkit BRI, Pelaku UMKM Ini Mampu Bertahan

Rabu, 05 Agustus 2020 | 10:21 WIB
Gunakan Kupedes Bangkit BRI, Pelaku UMKM Ini Mampu Bertahan
Ilustrasi layanan digital Bank BRI. (Dok : BRI)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Di tengah pandemi Corona, pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) mengalami banyak tantangan dalam menjalankan usahanya. Untuk membantu para pelaku usaha memulihkan bisnisnya, PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menghadirkan produk pinjaman baru, yaitu Kupedes Bangkit.

Kupedes Bangkit adalah produk pinjaman khusus bagi para pelaku UMKM berupa tambahan modal usaha. Manfaat tambahan modal usaha dari Kupedes Bangkit telah dirasakan oleh salah seorang pelaku usaha mikro di Semarang, Jawa Tengah.

Adalah Misyanti, ibu dua anak, asal Kelurahan Bringin, Ngalian, Kota Semarang, yang menjalankan usaha berdagang gas LPG dan air isi ulang, bersama suaminya.

Tak hanya berdagang gas LPG dan air isi ulang di rumahnya, Misyanti setiap harinya memproduksi makanan ringan berupa jajanan tradisional berbahan dasar singkong untuk didistribusikan ke beberapa tempat.

Baca Juga: Ekosistem Digital Gojek Selamatkan Ratusan Ribu UMKM dari Pandemi

“Saya produksi snack, saya setor-setorkan, ada di pasar, di lapak-lapak lainnya. Contohnya ada getuk, jongkong, gobet, getuk kacang, dan lainnya”, ujar Misyanti ketika dihubungi belum lama ini.

Ia beryukur, karena penjualan gas LPG dan air isi ulang yang dilakoninya sejak 2017, tidak mengalami penurunan.

“Kalau gas sama air isi ulang itu konsumsi setiap hari ya, jadi penjualan biasa” ungkapnya.

Namun Misyanti mengakui, semenjak terjadi pandemi dan diberlakukannya pembatasan interaksi sosial dan aktivitas ekonomi, penjualan makanan ringan buatannya menjadi sedikit menurun.

“Ya (penurunannya) sekitar 25 persen. Biasanya sehari bisa dapat Rp 400 ribu, sekarang hanya mendapat Rp 300 ribu”, tuturnya.

Baca Juga: DPR Minta Selebriti Endorse UMKM, Ketimbang Bicara Salah soal Covid-19

Karena membutuhkan dana untuk tambahan modal usaha, Misyanti akhirnya menghubungi salah seorang petugas Bank BRI. Dia menanyakan, apakah ada program dari Bank BRI yang menyediakan pinjaman untuk tambahan modal.

“Alhamdulillah saya dapat (pinjaman) itu, Kupedes Bangkit," kisahnya.

Dari Kupedes Bangkit, Misyanti mendapatkan tambahan modal untuk terus memutar roda ekonomi usahanya. Misyanti bahkan mendapat keringanan berupa pembayaran bunga pinjaman saja selama 6 bulan.

Proses pengajuan kredit hingga pencairan pinjaman Kupedes Bangkit, menurut Misyanti, terbilang cukup cepat, tak lebih dari 2 hari sudah cair. Menjadi debitur Bank BRI, rupanya telah dijalani Misyanti sejak 8 tahun lalu.

“Karena pandemi Corona, pinjaman Kupedes saya juga mendapat restrukturisasi dari Bank BRI,” jelasnya.

Kupedes Bangkit merupakan Kupedes (salah satu produk pinjaman mikro BRI) dengan fitur khusus, yaitu pemberian grace period pembayaran pokok selama enam bulan pertama, sehingga debitur dapat melakukan akselerasi recovery usaha.

Melalui Kupedes Bangkit, Bank BRI berharap, produk ini dapat membantu debitur mikro eksisting yang mengalami penurunan cashflow usaha akibat dampak pandemi Covid-19 dan membutuhkan tambahan modal usaha dalam masa transisi menuju new normal.

Misyanti menggunakan tambahan modal usaha dari Kupedes Bangkit Bank BRI untuk memperluas usahanya. Dengan tambahan uang itu, ia membeli tambahan pasokan tabung gas LPG dan galon untuk penjualan air isi ulang. 

Selain itu, Misyanti juga bisa menyewa lapak untuk dagangan barunya berkat tambahan modal usaha tersebut. Dia menambah jenis kue yang diproduksi, yakni donat dan menjual sendiri di lapak yang disewanya.

Langkah tersebut dilakukan Misyanti untuk menambah pendapatan keluarga, di tengah situasi yang belum menentu akibat wabah corona yang belum berakhir.

“Ya itu, sekarang saya jualan donat untuk tambah-tambah. Jadi menambah produk. Donatnya itu saya jual sendiri, tidak dititip-titipin. Jualnya di lapak, dari jam 6-8 pagi. Modalnya saya gunakan untuk sewa lapak. Nanti jam 9 saya turun ke Pasar Ngalian,” paparnya.

Melalui program ini, Misyanti merasa sangat terbantu di masa sulit seperti saat ini. Semua biaya yang perlu dikeluarkan untuk usahanya dapat terbayarkan, dan bahkan ia bisa menambah usaha baru untuk terus bertahan di tengah pandemi Covid-19.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI