Suara.com - Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra memprediksi pergerakan rupiah pada Rabu (5/8/2020) ini berpotensi menguat terhadap dolar AS.
Menurut pengamatannya, pagi ini mata uang emerging markets terlihat menguat terhadap dolar AS.
Penguatan ini kemungkinan didukung oleh prospek persetujuan stimulus lanjutan pemerintah AS senilai 1 triliun dolar AS untuk memulihkan ekonomi AS yang terdampak pandemi.
Stimulus yang besar memberikan sentimen positif ke aset berisiko karena stimulus berdampak positif ke perekonomian.
Baca Juga: Data Ekonomi Membaik, Rupiah Menguat ke Level Rp 14.697 per Dolar AS
Selain itu, lanjut Ariston, stimulus yang besar juga bisa menekan nilai tukar negara yang bersangkutan karena potensi banyaknya uang yang beredar.
"Rupiah berpotensi menguat mengikuti sentimen tersebut dengan potensi kisaran Rp 14.500 - Rp 14.700," ujar Ariston dalam riset hariannya, Rabu (5/8/2020).
Namun begitu, kata Ariston, hari ini Indonesia akan merilis data pertumbuhan ekonomi kuartal II 2020, data ini mungkin bisa memberikan tekanan ke rupiah bila hasilnya di bawah ekspektasi pasar.
Berdasarkan data Bloomberg pergerakan rupiah pada Selasa Kemarin (4/8/2020) berada di level Rp 14.625 per dolar. Level itu menguat dibanding pergerakan Senin sebelumnya di level Rp 14.630 per dolar AS.
Sementara, Berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia, rupiah pada Selasa kemarin berada di level Rp 14.697 per dolar AS. Posisi itu melemah dibandingkan pada Kamis pekan sebelumnya yang di level Rp 14.713 per dolar AS.
Baca Juga: Pekan Pertama Agustus, Rupiah Berpotensi Melemah Terhadap Dolar AS