Ekosistem Digital Gojek Selamatkan Ratusan Ribu UMKM dari Pandemi

Iwan Supriyatna Suara.Com
Selasa, 04 Agustus 2020 | 15:23 WIB
Ekosistem Digital Gojek Selamatkan Ratusan Ribu UMKM dari Pandemi
Kantor Gojek di Jakarta. [Suara.com/Dythia Novianty]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Keberadaan Gojek dan ekosistem digitalnya terbukti mampu meningkatkan daya tahan sektor informal serta membantu memperkuat bantalan sosial di tengah merebaknya wabah Covid-19.

Ekonom Universitas Indonesia Fithra Faisal mengatakan, peran Gojek beserta ekosistem digitalnya menjadi cukup signifikan di era pandemi ini.

Menurut Fithra, Gojek berhasil mengkompensasi penurunan di sisi layanan transportasi dengan menggenjot sektor layanan pembayaran digital dan layanan pesan-antar (delivery).

Selama pandemi, lanjutnya, sektor transportasi mengalami penurunan permintaan karena adanya pembatasan sosial berskala besar yang diterapkan pemerintah.

Baca Juga: Wabah Covid-19, Studi UI Temukan Perilaku Gotong-royong di Gojek

Namun sektor pembayaran digital dan layanan pesan-antar menunjukkan tren peningkatan sehingga menjanjikan peluang bagi investor untuk menanamkan modalnya di sektor ini.

Apalagi, menurutnya, pada periode Mei-Juli, mulai terdapat geliat ekonomi sebagaimana ditunjukkan dari meningkatnya Purchasing Managers Index (PMI), sehingga diperkirakan akan membuka peluang pertumbuhan lagi untuk jasa pengantaran barang.

“Sebanyak 24% pegawai swasta bergabung ke dalam ekosistem mitra pengemudi Gojek akibat mengalami penurunan pendapatan [akibat pandemi]. Ini artinya mereka meyakini adanya peluang menjanjikan di Gojek,” tutur Fithra, Selasa (4/8/2020).

Mengutip hasil riset Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB-UI), dia melihat meningkatnya sumbangan Gojek terhadap ekonomi nasional menjadi di atas Rp 100 triliun pada tahun 2019 tentunya menunjukkan perusahaan besutan anak bangsa ini memiliki prospek yang cerah ke depan.

Sebelumnya, LD FEB-UI dalam riset terkait dampak sosial ekonomi Gojek yang dipaparkannya pada diskusi secara daring kemarin (3/8) menunjukkan Gojek dan teknologi digital yang diusungnya telah memberikan manfaat yang besar bagi hampir seluruh mitranya, terutama mereka yang tergabung dalam ekosistem GoFood.

Baca Juga: Di Gojek Ibu Rumah Tangga Cari Penghasilan Alternatif di Era Covid-19

“Teknologi Gojek, seperti GoPay, GoSend dan GoBiz, itu adalah yang paling menarik. Bahkan UMKM pemula sekalipun yang tidak punya pengalaman bisnis dan baru mulai bergabung di ekosistem Gojek mengakui hal itu memudahkan mereka dan bahkan eskosistem itu membantunya bertahan saat terdampak pandemi,” terang Alfindra Primaldhi, Peneliti LD FEB-UI.

Alfindra mencatat dalam risetnya bahwa fitur GoBiz adalah yang paling dirasakan manfaatnya oleh para mitra GoFood selama pandemi. Sementara itu, fasilitas yang paling dirasakan manfaatnya selama pandemi adalah beragam promosi yang diberikan oleh GoFood.

“Selain teknologi, ada dukungan pelatihan dan pendampingan. Jadi ada hal-hal spesifik yang dipikirkan [Gojek] untuk membuat mitranya bertahan. Ini karena ada pemikiran jika mitranya tidak bisa bertahan, Gojek pun tidak akan bisa bertahan,” lanjutnya.

Dari dukungan berupa pelatihan dan pendampingan, Alfindra mengatakan jika mitra yang baru bergabung saat pandemi, yang mewakili 41% responden yang disurvei, mengakui adanya peningkatann keterampilan dalam berjualan online, inovasi pemasaran, pemanfaatan media sosial dan rekapitulasi transaksi online.

Wakil Kepala LD FEB UI Paksi C.K. Walandouw menambahkan jika ekosistem Gojek ini terus bertumbuh sehingga berkontribusi positif terhadap ketahanan ekonomi masyarakat, terutama UMKM.

Bahkan hal ini dinilai dia dapat meredam dampak buruk dari perlambatan ekonomi nasional yang terdampak wabah Covid-19.

“Ekosistem Gojek ini berkembang semakin jauh, menghubungkan banyak orang. Mereka yang masuk ke ekosistem Gojek mengaku omzetnya meningkat,” tukas Paksi.

LD FEB-UI mencatat pandemi Covid-19 berdampak buruk pada UMKM, di mana sebagian besar UMKM mengakui kehilangan setengah dari penghasilannya.

Namun digitalisasi UMKM melalui platform seperti Gojek ini telah mampu meningkatkan daya tahan usaha di tengah krisis pandemi Covid-19 serta mendorong adaptasi teknolosi oleh UMKM tradisional menujuk UMKM digital.

Bahkan kehadiran Gojek ini tidak hanya bermanfaat bagi mitra UMKM-nya saja namun juga mereka yang secara tidak langsung terhubung dengan ekosistem tersebut.

Pada tahun 2019, ekosistem Gojek ini mampu menyumbang Rp 104,6 triliun. Dari jumlah tersebut, sebanyak Rp 87,1 triliun dikontribusikan secara langsung dari ekosistem Gojek dan sisanya Rp 17,5 triliun merupakan kontribusi tidak langsung melalui dampak multiplier yang diperoleh dari luar ekosistem tersebut.

Bila menggunakan metode penghitungan PDB, dampak sosial ekonomi Gojek setara dengan 1% PDB nasional.

Dengan bergabung di ekosistem Gojek, 70% mitra pengemudi Gojek mengakui mulai mampu secara rutin menabung dari penghasilannya. Bahkan di antaranya, yaitu sebanyak 16% mitra pengemudi Gojek, baru kali ini memiliki rekening tabungan setelah bergabung dengan Gojek.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI