Sementara itu pada kesempatan yang sama, Kamal Mustafa yang ditugaskan sebagai assesor pembantu di bidang perancah mengatakan penilaian keseluruhan yang dinilai adalah kecekatan, skill dan atittude dari para peserta ujian.
“Kita sangat memperhatikan atittude, skill serta kedisiplinan mereka dalam menerapkan HSE (Healthy and safe environment), karena fatality atau risiko kerja di industri ini sangat tinggi, terutama untuk pekerjaan yang bekerja di ketinggian lebih dari 1,8 meter. Disiplin dalam memakai PPE (Personal Protection Equipment) itu sangat penting. Ini salah satu penilaian kami,” ungkap Kamal.
Ujian yang akan dilaksanakan selama dua hari ini akan menilai betul keseluruhan kompetensi serta kapabilitas para peserta baik itu di teori maupun praktek di lapangan.
Ekspektasi kemampuan yang setara dengan kemampuan pekerja praktis di dunia industri, migas dan konstruksi ini lah yang akan menjadi modal mereka untuk bisa berkarya sebagai tenaga-tenaga kerja handal dari Teluk Bintuni.
Baca Juga: Sistem Manajemen Keselamatan Migas Perlu Dievaluasi Secara Berkala
Keselamatan, keamanan, administrasi, disiplin serta etika kerja yang selama ini dikembangkan dari para peserta pelatihan oleh P2TIM-TB yang dioperasikan oleh Petrotekno Technical School, ditunjukkan oleh para peserta pelatihan yang menamakan diri mereka Planet, abreviasi dari Pasukan Elit Angkatan Enam Tangguh.