Suara.com - Harga minyak dunia kembali naik lebih dari 1 persen pada Senin (3/8/2020) kemarin. Hal ini karena didukung data ekonomi yang positif dari Amerika Serikat, Eropa dan Asia.
Meski begitu investor tetap khawatir tentang melonjaknya kasus Covid-19 secara global.
Mengutip CNBC pada Selasa (4/8/2020), minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional ditutup menguat 63 sen atau 1,5 persen menjadi 44,15 dolar AS per barel.
Sementara, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI), melesat 74 sen, atau 1,8 persen menjadi 41,01 dolar AS per barel.
Baca Juga: Batasan Penggunaan Minyak Goreng, Maksimal Berapa Kali Pakai?
Aktivitas manufaktur tumbuh ke level tertinggi dalam hampir satu setengah tahun pada Juli, ketika pesanan meningkat meskipun terjadi lonjakan kasus infeksi Covid-19. Hal itu disampaikan Institute for Supply Management.
Survei serupa menunjukkan aktivitas manufaktur di zona euro berakselerasi bulan lalu untuk pertama kalinya sejak awal 2019, sementara data manufaktur yang positif di Asia juga mendorong minyak.
Namun, investor tetap khawatir tentang pemulihan ekonomi ketika kasus virus korona melonjak, dengan infeksi menembus 18 juta secara global.
Lebih banyak negara memberlakukan pembatasan baru atau memperluas pembatasan yang ada dalam upaya untuk mengendalikan pandemi tersebut.
Prospek kelebihan pasokan juga membebani harga minyak ketika Organisasi Negara eksportir Minyak (OPEC) dan sekutunya, termasuk Rusia, bersiap untuk mengurangi pemotongan pasokan minyak sementara produksi shale-oil Amerika mulai meningkat.
Baca Juga: Gegara Lampu Minyak, Rumah Termasuk Emas 20 Kg Milik Sarijo Hangus Terbakar