BPS: Sektor Pariwisata Bakal Lama Bangkit Gara-gara Covid-19

Senin, 03 Agustus 2020 | 14:06 WIB
BPS: Sektor Pariwisata Bakal Lama Bangkit Gara-gara Covid-19
Kepala BPS Kecuk Suhariyanto di Jakarta. [Suara.com/Dian Kusumo Hapsari]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kecuk Suhariyanto mengatakan, sektor pariwisata nasional diprediksi bakal akan lama untuk bangkit disaat pandemi virus corona atau Covid-19.

Hal tersebut dikarenakan penurunan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke tanah air.

Bulan Juni 2020 saja, jumlah wisman yang datang hanya 160 ribu orang saja, angka ini turun sekitar 2 persen dari bulan sebelumnya yang mencapai 163 ribu wisman.

Jika dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya, penurunannya bahkan lebih dalam sebesar 88,82 persen.

Baca Juga: Masih Sepi, Turis Asing yang Datang ke Indonesia Baru 160.000 di Bulan Juni

"Kalau kita lihat dampak dari Covid-19 pada saat ini luar biasa dalamnya dan itu sudah terjadi sejak bulan Februari. Mungkin sektor pariwisata akan membutuhkan waktu yang cukup panjang untuk recevory," kata Kecuk dalam konferensi pers secara virtual di Jakarta, Senin (3/8/2020).

Kendati demikian, BPS menyebut ada perbaikan kunjungan dari wisatawan mancanegara maupun wisatawan domestik sejak Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dilonggarkan. Hal itu terlihat dari pergerakan wisatawan di beberapa bandara yang mengalami kenaikan secara bulanan.

Di Bandara Soekarno Hatta misalnya, jumlah penumpang pesawat naik 130,13 persen secara bulanan dan Bandara Juanda naik 708,33 persen. Namun secara tahunan, jumlah penumpang pesawat masih terkontraksi masing-masing 99,52 persen dan 99,57 persen.

Secara kumulatif (Januari–Juni 2020), jumlah kunjungan wisman ke Indonesia mencapai 3,09 juta kunjungan atau turun 59,96 persen dibandingkan dengan jumlah kunjungan wisman pada periode yang sama tahun 2019 yang berjumlah 7,72 juta kunjungan.

Di mana wisman yang berasal dari negara Timor Leste menempati jumlah kunjungan wisman paling banyak dengan 82,5 ribu kunjungan atau mencapai 51,5 persen, kemudian diikuti wisman asal Malaysia 62,8 ribu atau 39,2 persen.

Baca Juga: Inflasi Tahunan 1,54 Persen, Terendah Sejak 20 Tahun Lalu

"Bahwa dengan adanya relaksasi PSBB jumlah wisman mulai berdatangan tetapi posisinya masih jauh sekali dari posisi normal," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI