Digugat Pailit Perusahaan Korea, Ini Penjelasan Global Mediacom

Chandra Iswinarno Suara.Com
Senin, 03 Agustus 2020 | 06:00 WIB
Digugat Pailit Perusahaan Korea, Ini Penjelasan Global Mediacom
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PT Global Mediacom TBK (MCOM), salah satu perusahaan milih Hary Tanoe, yang digugat pailit perusahan Korea, KT Corporation akhirnya angkat bicara.

Direktur, Chief Legal Counsel PT Global Mediacom Tbk, Christophorus Taufik menyatakan gugatan yang diajukan kepada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dengan nomor perkara 33/Pdt.Sus-Pailit/2020/PN Niaga Jkt.Pst tertanggal 28 Juli 2020 tidak berdasar.

"Permohonan tersebut tidak valid karena perjanjian yang dijadikan dasar dari Permohonan telah dibatalkan berdasarkan putusan pengadilan negeri Jakarta Selatan No. 97/Pdt.G/2017/PN.Jak.Sel tanggal 4 Mei 2017 yang telah berkekuatan hukum tetap," katanya melalui pernyataan resmi yang disampaikan kepada Suara.com pada Minggu (2/8/2020) malam.

Dia juga mengemukakan, permohonan gugatan yang dilakukan KT Corporation tersebut patut dipertanyakan.

Baca Juga: Perusahaan Milik Hary Tanoe Digugat Pailit

"Yang mengajukan permohonan adalah KT Corporation yang patut dipertanyakan validitasnya, mengingat pada tahun 2003 yang berhubungan dengan Perseroan adalah KT Freetel Co. ltd, dan kemudian pada tahun 2006 hubungan tersebut beralih kepada PT KTF Indonesia," ujarnya.

Lebih lanjut, dia juga menjelaskan, jika kasus yang digugat tersebut merupakan kasus lama atau lebih dari 10 tahun.

"Kasus ini adalah kasus lama, sudah lebih dari 10 tahun, bahkan KT Corporation sudah pernah juga mengajukan permohonan peninjauan kembali ke Mahkamah Agung dan ditolak berdasarkan putusan Mahkamah Agung No. 104PK/Pdt.G/2019 tanggal 27 Maret 2019."

Lantaran itu, dia menilai sewajarnya pengadilan niaga menolak permohononan KT Corporation karena tidak didukung fakta hukum yangh valid.

"Seharusnya Pengadilan Niaga menolak Permohonan KT Corporation dikarenakan tidak didukung fakta-fakta hukum yang valid, sehingga terkesan Permohonan diajukan sebagai bagian dari upaya mencari sensasi di tengah kondisi ekonomi dunia yang sedang menghadapi Pandemi Covid-19."

Baca Juga: MNC Akui Satu Pegawainya Terinfeksi Virus Corona

Tak hanya itu, pihaknya juga akan mengambil langkah hukum terkait adanya gugatan pailit tersebut. Lantaran, tindakan tersebut dinilai sudah masuk sebagai tindakan pencemaran nama baik.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI