BRI Ambil Peran dalam Upaya Percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional

Jum'at, 31 Juli 2020 | 13:00 WIB
BRI Ambil Peran dalam Upaya Percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional
Direktur Utama BRI, Sunarso dalam acara penandatanganan nota kesepahaman dengan Telkom, yang dihadiri oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, Jakarta, Kamis (30/7/2020). (Dok : Bank BRI)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mengambil peran dalam upaya percepatan pemulihan ekonomi nasional (PEN). Sebagai bank yang memiliki fokus terhadap pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), BRI secara konsisten melakukan upaya penyelamatan dan membangkitkan UMKM akibat dampak dari pandemi Covid-19.

Hal tersebut diungkapkan Direktur Utama BRI, Sunarso dalam acara penandatanganan nota kesepahaman dengan Telkom, yang dihadiri oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir dan Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo, di Kantor Pusat BRI, Jakarta, Kamis (30/7/2020).

Sunarso menjelaskan, sejak awal pandemi, BRI memfokuskan diri untuk membantu pelaku UMKM, karena mereka merupakan tulang punggung perekonomian nasional.

“Hal pertama yang dilakukan BRI adalah gencar melakukan restrukturisasi pinjaman, dan hingga saat ini, BRI telah melakukan restrukturisasi pinjaman senilai Rp 179,17 triliun kepada 2,88 juta pelaku UMKM,” jelasnya.

Baca Juga: BRI dan UMKM Mode akan Gelar Nusantara Fashion Festival 2020

Upaya lain yang dilakukan perseroan adalah memastikan para pelaku UMKM tetap mampu melakukan aktivitas ekonominya dengan memberikan tambahan modal usaha.

“Dalam satu bulan, BRI mampu menyalurkan pinjaman yang berasal dari penempatan dana PEN dua kali lipat, yakni sebesar Rp 24,94 triliun kepada lebih dari 583 ribu pelaku UMKM. Ini sesuai janji, yang mana BRI menargetkan untuk meningkatkan pinjaman sebesar Rp 30 triliun dalam tiga bulan. Upaya ini untuk meningkatkan kembali kemampuan ekonomi UMKM, sehingga roda ekonomi terus berputar,” imbuh Sunarso.

Pada saat bersamaan, BRI juga menyalurkan stimulus tambahan subsidi bunga sebesar Rp 752,1 miliar kepada 5,25 juta rekening pinjaman kredit usaha rakyat (KUR) dan non KUR. Hal ini dilakukan BRI untuk meringankan beban para pelaku UMKM.

“Secara aktif, kami berkoordinasi dengan Kemenkeu dan Kemenkop UKM untuk mempercepat penyaluran subsidi bunga ini,” urainya.

Di tengah upayanya melakukan penyelamatan UMKM, BRI juga melakukan akselerasi transformasi untuk agar tetap tumbuh berkelanjutan. Sejalan dengan visi BRI di  2022 untuk menjadi The Most Valuable Bank in Southeast Asia & Home to the Best Talent, BRI telah melakukan serangkaian transformasi, yang salah satunya transformasi digital.

Baca Juga: BRI Berhasil Salurkan Dana Pemulihan Ekonomi Nasional Dua Kali Lipat

Transformasi digital diimplementasikan melalui strategi transformasi proses bisnis (digitize) dan transformasi model bisnis (digital) dalam waktu yang bersamaan.
Transformasi proses bisnis dilakukan melalui digitizing core fokus pada upaya eksploitasi produk dan layanan existing di BRI untuk menjadi lebih cepat, lebih baik, dan lebih efisien.

Sejak 2018, BRI berhasil mengakselerasi proses persetujuan kredit, dari yang semula dua minggu menjadi kurang dari dua hari melalui aplikasi mobile BRISPOT. Sementara itu, dalam rangka Empowering Indonesian Rural Economy, Bank BRI hadir dengan Agen BRILink yang terus tumbuh, dimana saat ini terdapat lebih dari 434 ribu agen yang melayani lebih dari 52 ribu desa di seluruh Indonesia dengan 321 juta transaksi finansial.

Pada transformasi model bisnis, BRI mengembangkan Digital Ecosystem dengan menjadi Open Banking, yang mampu melakukan kolaborasi digital secara masif, aman, dan cepat dengan berbagai mitra layanan digital, seperti e-Commerce, Fintech, Ride-sharing, Agritech, dan Edutech, termasuk mengembangkan digitalisasi ekosistem pasar tradisional, yang saat ini sudah mulai mendigitalisasi lebih dari 4.300 pasar di seluruh Indonesia sebagai solusi menghidupkan pasar di tengah pandemi Covid-19, yang dikenal dengan inisiatif Web Pasar.

“Saat ini BRI juga tengah mengembangkan ekosistem desa sebagai simpul pemberdayaan ekonomi,” jelas Sunarso.

Di samping itu, BRI juga menghadirkan solusi fintech yang radikal melalui digital lending, paylater dan digital saving dalam rangka memberikan solusi nasabah yang semakin cepat, semakin mudah, dan semakin efisien, melalui aplikasi Pinang & Ceria.

Melayani masyarakat sebanyak mungkin untuk melakukan transaksi sesering mungkin dengan biaya seefisien mungkin, menjadi salah satu inspirasi dari transformasi yang dilakukan Bank BRI.

“Implementasinya berupa menjangkau pasar dan masyarakat seluas-luasnya dari kecil hingga ultra mikro (Go Smaller), membuat produk dengan tenor yang lebih singkat (Go Shorter), serta memanfaatkan teknologi digital agar layanan lebih cepat (Go Faster) dan pada akhirnya menghasilkan efisiensi (Go Cheaper),” pungkas Sunarso.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI