Pariwisata Bali Mulai Dibuka, Menteri Luhut: Untuk Pemulihan Ekonomi

Jum'at, 31 Juli 2020 | 09:42 WIB
Pariwisata Bali Mulai Dibuka, Menteri Luhut: Untuk Pemulihan Ekonomi
Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. [Suara.com/Achmad Fauzi]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan Pemerintah Provinsi Bali menggelar Deklarasi Program Kepariwisataan dalam Tatanan Kehidupan Bali Era Baru dan Digitalisasi Pariwisata Berbasis Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan menyebut bahwa Bali dan pariwisata adalah dua entitas yang saling melekat dan tak terpisahkan.

"Pemerintah telah mengambil langkah-langkah yang sangat komprehensif dalam penanganan covid 19 ini. Jadi saya ingin menginformasikan sekarang hampir semua sektor itu tertangani dengan baik, program-program bantuan, program-program stimulus itu dilakukan dengan baik," ujar Luhut dalam keterangannya, Jumat (31/7/2020).

Menko Luhut menuturkan, bahwa pariwisata merupakan salah satu bidang yang sangat diperhatikan oleh Pemerintah. Hal ini dikarenakan penerimaan negara melalui pariwisata sangat tinggi, juga dapat menciptakan lapangan kerja.

Baca Juga: Segarnya Es Kuwut, Minuman Khas Bali yang Banyak Manfaatnya

Tercermin dalam proporsi pariwisata Indonesia, yang mana BPS mencatat bahwa 60 persen wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia berwisata ke Bali. Pariwisata Bali juga menyumbang 28,9 persen devisa pariwisata nasional, yakni sebesar Rp 75 triliun

"Presiden berkali-kali mengingatkan kami para pembantunya, bahwa kami harus tangani pariwisata ini dengan benar. Nah untuk itu ada dua kunci yang menurut saya harus kita perhatikan, yaitu penanganan Covid-19 dan penanganan ekonomi," tuturnya.

Menurut Mantan Kepala Staf Kepresidenan ini, langkah tersebut harus dijalankan dengan seiring, karena penanganan Covid-19 yang benar tentu akan memberikan stimulus yang baik pula bagi perkembangan ekonomi Indonesia.

Ia melanjutkan, pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini memang menjadi tantangan besar bagi sektor pariwisata, tak terkecuali Bali.

"Sekarang kita melihat bahwa sudah waktunya ekonomi ini mulai dipulihkan. Hari ini adalah yang menurut saya merupakan hari yang bersejarah. Kita membuka Bali ini bukan asal dibuka, semua itu berangkat daripada berapa jumlah yang infeksi, berapa jumlah yang sembuh berapa tadi mortality rate-nya. Nah itu menjadi acuan, apakah dia masuk zona merah, apa kuning atau hijau. Bali ini menurut saya beberapa daerah sudah banyak yang hijau, ada masih yang kuning tapi tidak ada yang merah," ungkapnya.

Baca Juga: Hari Harimau Sedunia, Bali Zoo Ajak Lestarikan Harimau Sumatera

Luhut menambahkan, tidak kemungkinan Provinsi Bali akan ditutup jika terdapat lokasi yang menjadi zona merah.

"Jadi kerjasama kita itu penting. Jadi tidak boleh satupun merasa diri paling penting dalam masalah ini. Kita harus teamwork menyelesaikan ini. Masalah kesehatan ini penting, oleh karena itu protokol kesehatan jangan sampai ditawar-tawar. Kita semua harus bahu-membahu untuk menegakkan disiplin ini. Tanpa disiplin ini tadi, Covid-19 tidak akan terkendali dan akan berdampak bagi ekonomi," ujarnya menambahkan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI