Suara.com - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyebut dampak pandemi virus corona atau Covid-19 berdampak begitu besar terhadap sendi-sendi kehidupan masyarakat.
Awalnya wabah Covid-19 ini hanyalah sebuah isu kesehatan yang terjadi di China (tempat awal mulai virus ini ada). Tetapi karena sifat virusnya yang mudah menularkan kepada orang lain masalahnya menjadi lebih besar.
Hingga menginfeksi hampir seluruh negara di dunia dan mengakibatkan roda perekonomian dan sosial masyarakat terganggu.
"Memang Covid-19 ini berdampak sistemik, masif dan terstruktur. Bahkan mampu memporak-porandakan sistem kehidupan manusia dihampir semua kehidupan masyarakat dunia," kata Bahlil dalam sebuah diskusi daring, Kamis (30/7/2020).
Baca Juga: Dibentak Sopir Ojol, Kasatpol PP Wanita: Dia Merokok dan Tak Pakai Masker
"Awalnya adalah kesehatan yang kemudian turunannya adalah ekonomi dan yang ketiga adalah masalah sosial. Hampir semua negara yang terkena dampak mengalami perlambatan ekonomi, dan menimbulkan banyak pemutusan hubungan kerja," lanjut Bahlil.
Maka dari itu kata Bahlil, salah satu cara agar ekonomi bisa bangkit lagi dan berada di tren yang positif. Salah satu caranya adalah dengan memaksimalkan potensi investasi yang masuk.
"Kuncinya cuma satu investasi, jadi investasi adalah instrumen menciptakan lapangan kerja, maka dari itu Presiden memperintahkan kepada kami mengurus investor dengan baik," papar mantan Ketua Himpi ini.
Bahlil mengungapkan, BKPM mencatat realisasi investasi yang masuk ke Indonesia sepanjang semester I 2020 sebesar Rp 402,6 triliun atau sudah mencapai 49,3 persen dari target Rp 817,2 triliun sepanjang tahun ini.
"Jadi definisi investor bukan yang gede-gede saja, yang bawa uang Rp 10 juta juga investor kami tetap akan layani dengan baik," katanya.
Baca Juga: Imbas Corona, Daging Kurban di Jakarta Tak Diolah Chef Bintang Lima
Lebih lanjut dirinya menambahkan mengatakan capaian semester I 2020 sangat menggembirakan pasalnya angkanya meningkat 1,8 persen secara year on year. Apalagi kondisi 6 bulan pertama ini penuh gejolak karena adanya pandemi virus Covid-19.