Intip Strategi Phapros Bertahan di Tengah Pandemi

Rabu, 29 Juli 2020 | 10:07 WIB
Intip Strategi Phapros Bertahan di Tengah Pandemi
Kantor pusat PT Phapros Tbk. [phapros.co.id]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PT Phapros Tbk (PEHA) telah menyiapkan strategi agar bisa bertahan dan lebih berkembang di tengah kondisi pandemi Covid-19 sepanjang tahun ini. Salah satunya, fokus ke produk yang menghasilkan margin besar.

Direktur Utama Phapros Hadi Kardoko mengatakan, perseroan akan kembali menata portofolio produk untuk bisa jadi andalan.

"Fokus ke produk yang menghasilkan margin besar sebagai langkah adaptasi terhadap dinamisasi perkembangan industri dan perekonomian dan resourcing bahan baku. Serta melakukan penghematan biaya operasional dengan pendekatan New Normal," ujar Hadi dalam paparan publik yang ditulis Rabu (29/7/2020).

Dalam era Covid ini, lanjutnya, new normal tidak hanya dalam bekerja tetapi juga new normal dalam portofolio produk.

Baca Juga: Jual Masker Palsu, Bos Perusahaan Farmasi China Dihukum 15 Tahun Penjara

"Selama ini kami ada 250 produk. Phapros harus mulai memilih portofolio yang bagus dan akan ditingkatkan. Ini terkait dengan penggunakan alat produksi yang dipakai untuk beberapa produk. Kami akan memilih produk-produk yang bisa mendorong kinerja," imbuhnya.

Selain itu, tutur Hadi, persero bersama anak usaha PT Kimia Farma Tbk, mendukung pencegahan penularan Covid-19 dengan menggenjot produksi multivitamin, hand sanitizer dan produk lainnya yang sejalan untuk ini serta penambahan channel-channel modern outlet. Baik di Phapros sendiri, ataupun di anak perusahaan, PT Lucas Djaja Group.

"Strategi lainnya dengan jalan memperkuat sinergi dengan holding dan grup dalam berbagai hal operasional maupun keuangan," tutur dia.

Terkait dengan pendapatan dan laba tahun ini, Hadi menargetkan, pertumbuhan dua digit, dibandingkan dengan tahun buku 2019.

"Target revenue dan laba kami tumbuh double digit dibandingkan tahun buku 2019, di atas 10 persen pertumbuhan. Sebagai informasi pasar farmasi Indonesia sendiri berdasarkan data 2019 rata-rata tumbuh 6 persen - 7 persen," tukas Hadi.

Baca Juga: Perusahaan Farmasi Ini Setop Rekrut Pasien Corona untuk Uji Hidroklorokuin

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI