Ekonom Kritik Penunjukan Erick Thohir Jadi Ketua Satgas Penanganan Covid-19

Selasa, 28 Juli 2020 | 15:08 WIB
Ekonom Kritik Penunjukan Erick Thohir Jadi Ketua Satgas Penanganan Covid-19
Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Faisal Basri. (Suara.com/Achmad Fauzi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Faisal Basri mengritik kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang membentuk Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). 

Dia menilai, saat ini komite tersebut tidak bisa mengurangi penyebaran Covid-19 dan memulihkan perekonomi. 

Jika ekonomi ingin kembali pulih, Faisal menyatakan, kasus Covid-19 harus diturunkan. Namun, saat ini kasus covid-19 masih berlangsung dan tetap tinggi. 

"Di periode ini ketat, pakai masker pembatasn sosial dan testing. Itu saya tidak melihat di tim ini. Ini komite apa ini, Ketuanya Menko, Wakil ketuanya tiga Menko, Menkeu, Menkes dan Menteri BUMN. Ini kan sidang kabinet terbatas aja, kok begini lagi," ujar Faisal dalam sebuah diskusi secara virtual, Selasa (28/7/2020).

Baca Juga: Doni Monardo: Seminggu Terakhir, Pasien Corona Capai 2 Ribu Kasus per Hari

Faisal juga mengritik penunjukkan Menteri BUMN Erick Thohir sebagai Ketua Pelaksana Komite tersebut.  Dia mengemukakan, penunjukan tersebut bertolak belakang dengan kondisi BUMN-BUMN yang sedang menghadapi banyak masalah. Mantan anggota Tim Asistensi Ekonomi Presiden RI ini menilai, seharusnya Erick Thohir fokus dalam penyelesaian masalah BUMN-BUMN.

"Artinya Ketua Pelaksana ini sumber dari masalah. Selesaikan dulu PLN, Pertamina, Garuda itu gajah semua, itu aja tidak bisa dia urus kok mau urus Indonesia,  yang betul saja," ucap Faisal.

Selain itu, Faisal juga melihat preferensi alur laporan satuan tugas Covid-19 juga tak sesuai. Awalnya, Satgas Covid-19 melaporkan perkembangan kasus ke Presiden, namun kini satgas harus melapor ke Erick Thohir terlebih dahulu.

"Kacau ini prefernsinya ke mana. Kemudian satgas pemulihan itu Wamen BUMN, urusin aja BUMNnya. Jangan mimpi bisa urus yang lain kalau urusannya sendiri tidak diurus. Cuma ngurus siapa komisaris direksi ya repot, dilayani debat dengan adian, lebih repot lagi. Jadi apa yang anda bisa harapkan dari struktur seperti ini yang tidak cerminkan upaya serius untuk kendalikan virus tapi upaya bagaimana menjadikan BUMN jadi ujung tombak pemulihan ekonomi," imbuh dia. 

Untuk diketahui, Menteri BUMN Erick Thohir blak-blakan soal penunjukkan dirinya sebagai Ketua Pelaksana Harian Tim Gugus Tugas Percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional.

Baca Juga: Ini Alasan Erick Thohir Jadi Ketua Gugus Tugas Pemulihan Ekonomi Nasional

Menurut Erick, penunjukkan dirinya oleh Presiden tak lepas dari peran BUMN yang membangun infrastruktur. Sehingga, hal itu menjadi dasar pemulihan ekonomi nasional.

"Kalau kami dari BUMN memang sudah melihat, suka tidak suka BUMN punya infrastruktur dalam menjalankan banyak hal yang itu mungkin pemikiran presiden itu bisa menjadi footprint ataupun pemetaan awal, itu kan langsung ke masyarakatnya sendiri. Dengan infrastruktur yang ada mungkin kami dilibatkan," ujar Erick Thohir 

Kendati begitu, Mantan Presiden Klub Inter Milan ini tak ingin BUMN saja yang jadi landasan pemulihan ekonomi nasional. Tetapi, ia akan menyinergikan program-program yang ada di Kementerian lain.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI