Jokowi: Ekonomi Global Penuh dengan Ketidakpastian

Selasa, 28 Juli 2020 | 11:17 WIB
Jokowi: Ekonomi Global Penuh dengan Ketidakpastian
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau Pasar Pelayanan Publik di Banyuwangi, Kamis (25/6/2020). (Foto dok. Biro Pers Sekretariat Presiden)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan situasi ekonomi global yang berkembang saat ini sangat dinamis dan penuh dengan ketidakpastian.

Menurutnya, beberapa lembaga keuangan dunia juga selalu merevisi prediksi pertumbuhan ekonomi global di tahun 2020 maupun tahun 2021.

"Beberapa lembaga keuangan dunia juga selalu merevisi prediksi-prediksi atas pertumbuhan ekonomi global di tahun 2020 maupun perkiraan di 2021. Artinya sekali lagi masih dengan penuh dengan ketidakpastian," ujar Jokowi dalam rapat terbatas membahas Rancangan Postur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun 2021 melalui video conference, Selasa (28/7/2020).

Jokowi menuturkan IMF, Bank Dunia maupun OECD (Organization for Economic Co-Operation dan Development) meyakini perekonomian akan mulai tumbuh positif di tahun 2021. Bahkan, kata Jokowi, IMF memperkirakan ekonomi dunia akan tumbuh 5,4 persen.

Baca Juga: SIM Jokowi Dipampang di Medsos, Pekerjaannya Jadi Sorotan

"Ini sebuah perkiraan yang sangat tinggi menurut saya. Bank dunia 4,2, OECD 2,8 sampai 5,2 persen. Saya kira kalau perkiraan ini betul, kita akan berada pada posisi ekonomi yang juga mestinya itu di atas pertumbuhan ekonomi dunia," ucap dia.

Tak hanya itu, mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan Indonesia juga diproyeksikan masuk ke kelompok dengan pemulihan ekonomi tercepat setelah China.

Karena itu kata Jokowi, jika proyeksian tersebut benar, hal tersebut harus diapresiasi. Kendati demikian, Jokowi meminta agar jajarannya untuk tetap waspada dan melakukan antisipasi adanya kemungkinan -kemungkinan yang terjadi.

"Kalau proyeksi ini benar, saya kira patut kami syukuri. Namun kami tetap harus waspada, kemungkinan dan antisipasi kita terhadap resiko terjadinya gelombang kedua, second wave dan masih berlanjutnya sekali ketidakpastian ekonomi global di tahun 2021," katanya.

Baca Juga: Ihhh Jijik! Beras Bantuan Jokowi Banyak Kutu, Pecah-pecah, Tak Layak Makan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI