Suara.com - Harga perhiasan emas murni di Aceh mengalami lonjakan harga jual mencapai hampir Rp 3 juta per mayam (3,3 gram) atau di kisaran harga Rp 2,98 juta per mayam menjelang Hari Raya Idul Adha 1441 Hijriyah.
Sebelumnya, harga jual perhiasan emas murni dengan kadar 99 persen tersebut bertahan di harga Rp 2,85 juta/mayam.
“Lonjakan harga perhiasan emas ini mengikuti kenaikan harga emas dunia di masa pandemi COVID-19. Karena emas dianggap sebagai aset paling aman saat ini,” kata Rusdi, seorang pedagang emas di Meulaboh, Aceh Barat ditulis Selasa (28/7/2020).
Selain kenaikan emas kadar 99 persen, harga jual emas kadar 97 persen atau jenis perhiasan emas London juga mengalami kenaikan harga jual menjadi Rp 2,85 juta per mayam dari harga sebelumnya Rp 2,75 juta per mayam.
Baca Juga: Fadli Zon Desak Keraton Jogja Tagih 57 Ton Emas yang Pernah Dijarah Rafless
Sedangkan harga jual emas 24 karat atau kadar 87 persen, kata Rusdi juga mengalami kenaikan harga jual menjadi Rp 2,5 juta dari sebelumnya bertahan di harga Rp 2,4 juta per mayam.
Rusdi mengakui, akibat naiknya harga jual perhiasan emas di Aceh menyebabkan permintaan masyarakat untuk membeli perhiasan mengalami penurunan drastis mencapai 90 persen.
“Biasanya ada pelanggan yang membeli emas setiap hari paling sedikit sepuluh orang, tapi sekarang nyaris tidak ada. Kebanyakan masyarakat yang menjual perhiasan untuk kebutuhan Hari Raya Idul Adha yang akan segera tiba,” kata Rusdi menambahkan.
Meski pun demikian, Rusdi belum bisa memastikan apakah harga jual perhiasan emas di Aceh akan mengalami kenaikan atau sebaliknya mengalami penurunan.
Sebab, kata dia, saat ini tren kenaikan harga emas dunia masih terus mengalami lonjakan ditengah ketidakpastian ekononi selama masa pandemi, ungkapnya. (Antara)
Baca Juga: Kakek Tajir Kalimantan Ditusuk-tusuk, Emas dan Intan Rp 100 Juta Dirampok