Suara.com - Nilai tukar rupiah jelang akhir pekan ini, Jumat (24/7/2020) kembali menguat melawan dolar AS. Terpantau rupiah makin perkasa ke level Rp 14.614 per dolar AS.
Mengutip Bank Indonesia (BI) kurs tengah acuan Jakarta Interbank Spot Dolar Rate/Jisdor, nilai tukar rupiah menguat 55 poin ke level Rp 14.614 dari posisi sebelumnya di level Rp 14.669.
Sedangkan data Bloomberg Dolar Index, rupiah pada perdagangan spot exchange menguat 65 poin atau 0,45 persen di level Rp 14.515 per dolar AS. Rupiah bergerak di kisaran Rp 14.511 hingga Rp 14.525 per dolar AS.
Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan, pergerakan rupiah yang menguat ini terdorong kekhawatiran pasar terhadap kenaikan kasus Covid-19, serta potensi memburuknya hubungan AS dan China yang bisa menekan laju pemulihan ekonomi AS.
Baca Juga: Bantah Larikan Uang Miliaran Rupiah, Model Cantik Jambi: Saya Tak Akan Lari
"Dolar AS masih menunjukkan pelemahan terhadap mata uang emerging markets dan juga terhadap mata uang utama dunia," kata Aris dalam analisanya.
Pelemahan itu, kata dia, kemungkinan karena kekhwatiran pasar terhadap kondisi penularan virus covid-19 yang masih terus meningkat dan masih berpotensi memburuk di AS yang bisa menekan laju pemulihan ekonomi AS.
Selain itu, memanasnya hubungan AS dengan China karena isu penutupan konsulat Tiongkok di Houston, AS, juga turut menekan dolar AS.
"Perekonomian AS bisa merugi bila konflik merembet ke masalah ekonomi dengan China," ucapnya.
Dirinya memprediksi rupiah bisa melanjutkan penguatan karena hal di atas dengan potensi kisaran Rp 14.500-Rp 14.650.
Baca Juga: Amel Carla Pilih Beli Kurban daripada Sepeda Puluhan Juta Rupiah