Suara.com - Saat ini pemerintah sedang menjajaki peluang pinjaman multilateral, untuk mendapat dana tambahan dalam penanganan dampak wabah virus Corona (Covid-19) yang menggerus perekonomian nasional pada semester II 2020.
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu Luky Alfirman mengungkapkan saat ini ada lima pinjaman asing yang diketahui telah digunakan pemerintah selama semester I 2020 ini yaitu dari Bank Dunia (World Bank), Asian Development Bank (ADB), Agence Francaise de Develompment (AFD), Kreditanstalt für Wiederaufbau (KfW), dan Japan International Cooperation Agency (JICA) dengan total pinjaman mencapai 1,8 miliar dolar AS.
"Jadi bukan berarti World Bank sudah habis di semester I dan tidak ada di semester II, begitu juga ADB karena ada beberapa paket, (pinjaman)" kata Luky dalam acara Dialogue Kita bertajuk 'Perkembangan Pembiayaan APBN 2020' secara virtual, Jumat (24/7/2020).
Terkait dengan penerbitan global bonds, Luky menjelaskan bahwa pemerintah saat ini sudah tidak berencana menerbitkan kembali, karena melihat kondisi market saat ini yang tidak menentu.
Baca Juga: Pemerintah Salurkan Pinjaman Modal Kerja Bagi UMKM
"Tapi saya sampaikan diawal, kita sifatnya fleksibel, oportunity kita lihat kondisi market kedepan," kata Luky.
Sebelumnya, pemerintah menerbitkan global bonds dengan nama Samurai Bonds dan berhasil mengumpulkan dana JPY 100 miliar atau sekitar Rp 13,41 triliun.
"Yang global bonsd kita cukupkan, karena kita hanya akan fokus pada pinjaman program di semester II," pungkasnya.