Suara.com - Nilai tukar rupiah kembali melemah terhadap dolar AS. Terpantau nilai tukar rupiah terdepresiasi ke level Rp 14.669 per dolar AS.
Mengutip Bank Indonesia (BI) kurs tengah acuan Jakarta Interbank Spot Dolar Rate/Jisdor nilai tukar rupiah menguat 14 poin ke level Rp 14.669 dari posisi sebelumnya di level Rp 14.655 di akhir pekan lalu.
Sedangkan data Bloomberg Dolar Index, rupiah justru bergerak menguat di angka 14.605 per dolar AS, jika dibanding dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 14.650 per dolar AS. Namun menjelang siang ini rupiah bergerak melemah ke level 14.622 per dolar AS.
Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra menilai, pergerakan nilai tukar rupiah berpotensi kembali melemah terhadap dolar AS.
Baca Juga: Ketegangan Hubungan AS-China Diprediksi Bikin Rupiah Melemah
Salah satu yang membuat sentimen negatif adalah meningkatnya ketegangan hubungan AS dan China.
"Semalam dengan perintah penutupan konsulat China di Houston, AS. Karena indikasi kegiatan mata-mata berpotensi mendorong pelemahan nilai tukar emerging market terhadap dolar AS," kata Aris sapaan akrabnya.
Hubungan perdagangan yang kurang baik antara dua ekonomi terbesar dunia bisa memperlambat pertumbuhan ekonomi global.
Selain itu, pasar juga masih khawatir penularan virus yang masih terus meninggi meskipun usaha-usaha penemuan vaksin sudah mengalami kemajuan.
"Rupiah berpotensi melemah hari ini dengan kisaran Rp 14.600 - Rp 14.800," pungkasnya.
Baca Juga: Menilik Strategi Keberhasilan Redenominasi Rupiah