Dari segi produksi, volume produksi produk pupuk Perseroan sepanjang tahun ini tercatat telah mencapai 6.210.818 ton. Angka ini terdiri dari 4.041.093 ton Urea, 1.484.481 ton NPK, 264.864 ton SP-36, 415.820 ton ZA, dan 4.560 ton ZK.
Total produksi tersebut setara 52 persen dari target Rencana Kerja & Anggaran Perusahaan (RKAP) tahun ini yang sebesar 11.949.500 ton. Angka produksi ini tercatat tumbuh 6,92 persen dibandingkan produksi periode yang sama tahun lalu sebesar 5.809.063 ton.
"Pertumbuhan tersebut didukung oleh para produsen pupuk yang dapat menjaga kehandalan pabrik meski di tengah pandemi. Sehingga dapat beroperasi secara optimal dengan rate yang cukup tinggi, dan produksi setiap tahunnya dapat terus meningkat," kata Aas.
Selain produk pupuk, Perseroan juga membukukan pertumbuhan pada produksi produk non pupuk sebesar 8,85 persen. Dimana volume produksi produk non pupuk tercatat sebesar 3.584.117 ton, sementara periode sama tahun lalu volume produksi non pupuk mencapai 3.292.792 ton.
Baca Juga: Pupuk Indonesia Produksi 6,21 Juta Ton Pupuk di Semester I 2020
Menurut Aas, capaian positif di tengah pandemi ini berhasil diraih lantaran efektifitas dari respon dan strategi perusahaan dalam menghadapi pandemi. Dimana sejak dini Perusahaan telah menjalankan lima prioritas sikap.
Pertama, people first yakni mengutamakan keselamatan dan keamanan karyawan dari risiko penularan virus.
Kedua, kontinuitas operasional dengan memperketat pengamanan dan penerapan pengaturan operasional pabrik.
Ketiga, prioritas menjaga ketahanan pangan dengan menjamin ketersediaan stok pupuk serta menjaga distribusinya tetap lancar hingga sampai ke tangan petani.
keempat dan kelima yakni, menjaga keberlangsungan usaha dan mendukung penuh pemerintah serta masyarakat dalam penanggulangan Covid-19.
Baca Juga: Pelaku Industri Pupuk Girang Harga Gas Turun, Produksi Jadi Efisien