Nilai Tukar Mata Uang Ambles, BI: Bukan Hanya di Indonesia

Senin, 20 Juli 2020 | 15:04 WIB
Nilai Tukar Mata Uang Ambles, BI: Bukan Hanya di Indonesia
Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS melemah. [Suara.com/Muhaimin A Untung]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS makin melemah saja. Dari data Bank Indonesia (BI) kurs acuan Jakarta Interbank Spot Dolar Rate/Jisdor rupiah melemah 52 poin ke level Rp 14.832 dolar AS dari posisi sebelumnya di level Rp 14.780 di akhir pekan lalu.

Menanggapi hal ini, Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti mengatakan, pelemahan ini tidak hanya menimpa Indonesia saja, tetapi juga menimpa dengan negara emerging market yang lain.

"Belakangan ini nilai tukar di negara emerging market bukan hanya Indonesia juga terus mengalami tekanan," kata Destry dalam acara Kemenkeu Corpu Talk yang dilangsungkan secara virtual, Senin (20/7/2020).

Menurutnya, sejak awal tahun hingga saat ini nilai tukar rupiah melemah 3,57 persen, bandingkan dengan Brazil yang mata uangnya sudah melemah 34,43 persen.

Baca Juga: Virus Corona Catatkan Rekor Tertinggi, Nilai Tukar Rupiah Jeblok

Dirinya pun menduga penguatan dolar AS dan pelemahan mata uang negara berkembang ini disinyalir terjadi lantaran munculnya analisa-analisa baru terkait kondisi dunia saat ini, seperti Covid-19.

Pandemi diperkirakan akan muncul gelombang kedua sehingga dampaknya akan berlangsung lebih lama dan lebih dalam.

Dengan munculnya analisa-analisa itu membuat para pemilik modal asing khawatir. Mereka menarik uangnya di negara berkembang untuk kembali ke AS.

"Mereka menjauhi lagi instrumen atau market yang mereka anggap risikonya tinggi. Akhirnya mereka kembali lagi ke AS, beli lagi obligasi AS. Sehingga rupiah dan mata uang regional tertekan," pungkasnya.

Baca Juga: Nilai Tukar Rupiah Berpotensi Melemah Imbas Meluasnya Kasus Corona Baru

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI