BI Sebut Pemulihan Ekonomi Terhambat Penambahan Kasus Corona Baru

Senin, 20 Juli 2020 | 14:37 WIB
BI Sebut Pemulihan Ekonomi Terhambat Penambahan Kasus Corona Baru
Destry Damayanti. (Suara.com/Fadil)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Jumlah kasus positif virus Corona atau Covid-19 di Indonesia terus bertambah, hingga Minggu (19/7/2020) tercatat sebanyak 86.521 kasus positif, dengan angka kematian mencapai 4.143 kasus dan pasien sembuh sebanyak 45.401 kasus.

Atas penambahan kasus positif yang masif ini, Deputi Gubenur Senior Bank Indonesia (BI) Destry Damayanti memperkirakan, bakal berdampak atas lambatnya pemulihan ekonomi yang dilakukan pemerintah Indonesia.

"Perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia itu kalau kita lihat belum sampai puncaknya, terus meningkat kurvanya dan kalau kita lihat perharinya terjadinya itu sudah diatas 1.000 kasus-kasus baru," kata Destry dalam acara Kemenkeu Corpu Talk yang diselenggarakan secara virtual, Senin (20/7/2020).

Dalam anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) pemerintah mengokasikan dana mencapai Rp 695,2 triliun, yang diberi untuk beberapa sektor.

Baca Juga: Jokowi Teken PP Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional

Seperti sektor kesehatan sebesar Rp 87,55 triliun, perlindungan sosial Rp 203,90 triliun, insentif usaha Rp 120,61 triliun, UMKM sebesar Rp 123,46 triliun, pembiayaan korporasi Rp 53,57 triliun, dan sektoral kementerian/lembaga (k/L) serta Pemda sebesar Rp 106,11 triliun.

"Dengan penambahan kasus baru yang makin meningkat, recovery ekonominya juga akan semakin lambat," kata Destry.

Meski begitu kata dia, makin bertambahnya kasus ini dikarenakan pemerintah melakukan banyaknya tes spesimen dan tracing yang semakin luas.

"Dari hari ke hari jumlah penduduk yang dites semakin banyak, makin naik sekarang ini sekitar 4 ribuan per satu juta penduduk dan akan ditambah oleh pemerintah untuk mencapai 10 ribu per satu juta penduduk artinya makin besar," katanya.

Baca Juga: Penyebaran Corona Masif, Bos BI Ramal Pemulihan Ekonomi Global Bakal Lama

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI