Pupuk Indonesia mempunyai peran penting dalam mengamankan pasokan pupuk untuk mendukung program ketahanan pangan nasional. Pupuk Indonesia ditugaskan oleh Pemerintah untuk menyalurkan pupuk bersubsidi (Public Service Obligation) ke seluruh wilayah Indonesia. Selain itu, Pupuk Indonesia juga menjual produknya untuk pasar komersil domestik dan ekspor.
Selama tahun 2019, Pupuk Indonesia berhasil melakukan penyaluran dan penjualan pupuk subsidi dan non subsidi serta non pupuk sebanyak 13,76 juta ton. Adapun total pendapatan pupuk tahun 2019 lalu mencapai Rp 71,3 triliun, naik rata-rata 10,0% per tahun. Begitu pula untuk Laba Tahun Berjalan selama 2017 – 2019 naik rata-rata 10% per tahun.
Pupuk Indonesia pada tahun 2019 mencatatkan laba tahun berjalan sebesar Rp 3,71 triliun dari total nilai aset Rp 135,55 triliun. Dengan demikian Pupuk Indonesia berhasil mempertahankan kinerjanya sebagai 10 besar perusahaan pupuk dunia berdasarkan total aset, pendapatan, EBITDA, dan laba bersih.
Kinerja yang baik ini juga ditopang oleh peningkatan kinerja dari anak perusahaan non pupuk. Salah satunya adalah Rekayasa Industri, yang merupakan salah satu EPC terbesar di Kawasan Asia Tenggara.
Baca Juga: Pupuk Indonesia Produksi 6,21 Juta Ton Pupuk di Semester I 2020
Rekayasa Industri mengalami pertumbuhan yang positif tercermin dari aset perusahaan yang naik sekitar 36% dari sebelumnya sebesar Rp 7,7 triliun pada tahun 2018 menjadi Rp 10,4 triliun pada tahun 2019. Selain itu, pendapatan juga bertumbuh sekitar 61% dari tahun 2018 sebesar Rp 4,9 triliun menjadi sebesar Rp 7,9 triliun pada tahun 2019.
Selama masa pandemi Covid-19, Pupuk Indonesia tetap membukukan kinerja yang baik dan mengalami peningkatan dibandingkan periode yang sama di tahun 2019. Penjualan pupuk PSO pada Januari-Mei 2020 sebesar 3,93 juta ton.
Sedangkan volume penjualan pupuk komersil berhasil melonjak 47,45% dari 1,37 juta ton menjadi 2,01 juta ton dibandingkan kurun waktu yang sama di 2019. Secara pendapatan, penjualan pupuk komersil meningkat 38,35% menjadi Rp 7,54 triliun dari Rp 5,45 triliun.
Kemudian pendapatan jasa juga meningkat 34,53% menjadi Rp 4,13 triliun dari Rp 3,07 triliun. Sementara itu, laba tahun berjalan tumbuh 11,7% menjadi Rp 1,6 triliun dari Rp 1,43 triliun.
Pupuk Indonesia juga menjalankan protokol penanggulangan Covid-19 di seluruh fasilitas produksi Pupuk maupun di perkantoran, membentuk Tim Penanggulangan Krisis yang bertanggung jawab untuk mencegah penularan Covid-19 baik di lingkungan Pupuk Indonesia maupun masyarakat sekitar.
Baca Juga: Strategi Produsen Pupuk Pastikan Subsidi Tepat Sasaran
Beberapa rumah sakit yang dimiliki Pupuk Indonesia Grup juga sudah menjadi rujukan dalam penanganan Covid 19 seperti Rumah Sakit Petrokimia Gresik di Jawa Timur, Pupuk Kaltim di Kalimantan Timur, Pupuk Kujang di Jawa Barat, Pupuk Sriwijaya di Sumatera Selatan, dan Pupuk Iskandar Muda di Aceh.