DigiKu, Terobosan Baru Pemerintah Dorong UMKM Masuki Ekosistem Digital

Jum'at, 17 Juli 2020 | 20:50 WIB
DigiKu, Terobosan Baru Pemerintah Dorong UMKM Masuki Ekosistem Digital
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. (Suara.com/Fadil)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah bersama Himpunan Bank-Bank Milik Negara (Himbara) meluncurkan layanan kredit secara digital bagi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) bertajuk DigiKu.

Layanan ini merupakan bentuk komitmen pemerintah dalam mendorong UMKM agar memasuki ekosistem digital, melengkapi gerakan nasional Bangga Buatan Indonesia yang telah diperkenalkan sebelumnya.

“Kami menyambut baik program Digital Kredit UMKM (DigiKu) yang merupakan kerjasama Himbara dengan ecommerce platform ini,” ujar Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dalam acara launching 'DigiKU Digital Lending UMKM' yang dilakukan secara virtual, Jumat (17/7/2020).

Di saat ruang gerak terbatas akibat adanya Pandemi Covid-19, DigiKu diharapkan dapat membantu pemulihan ekonomi dengan akses lebih luas dan dengan dokumentasi yang lebih mudah.

Baca Juga: Jokowi Siapkan Bansos Khusus UMKM yang Tak Tersentuh Perbankan

“Tentu dengan adanya DigiKu ini harapannya dapat menciptakan good finance sehingga UMKM dapat mengakses kredit secara lebih mudah. Dan tentu kita berharap bahwa transaksi ecommerce akan semakin tinggi,” tutur Menko Airlangga.

Dalam kesempatan tersebut, Menko Airlangga menyatakan, gerakan nasional Bangga Buatan Indonesia telah menjadi bahan pembicaraan di kawasan ASEAN.

“Saat (saya) mengikuti salah satu acara World Economic Forum (WEF), mereka mengapresiasi apa yang dilakukan oleh Indonesia,” katanya.

Besarnya potensi ekonomi digital Indonesia pada tahun 2025 mendatang juga menjadi hal yang perlu diperhitungkan. Pasalnya, potensi ekonomi digital Indonesia pada tahun tersebut mencapai 133 miliar dolar AS. Sementara di tahun yang sama, realisasi potensi ekonomi digital ASEAN senilai 153 miliar dolar AS.

“Ini artinya lebih dari 85 persen pasarnya ada di Indonesia."

Baca Juga: Ekonomi Lagi Sulit, Menteri Luhut Minta Perbankan Permudah UMKM Dapat Modal

Menurut data WEF, 1 dari 4 pekerja ekonomi mengatakan bahwa sumber pendanaan yang paling penting adalah perbankan, bantuan pemerintah, dan pinjaman online. Selain itu, sebanyak 34 persen digital tools yang digunakan saat pandemi adalah e-banking.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI