Suara.com - Pandemi Covid-19 memberikan dampak tekanan terhadap sektor jasa keuangan. Sebagaimana diketahui, sektor finansial memiliki peran penting dalam kehidupan. Termasuk peran saat ini untuk terlibat dalam berbagai program pemerintah menjaga ekonomi nasional dan menekan penyebaran Covid-19.
Oleh karena itu, memastikan kesehatan dan ketangguhan perusahaan-perusahaan jasa keuangan menjadi salah satu hal yang penting. Ibarat bangunan, sektor jasa keuangan berperan seperti tiang yang menyangga perekonomian.
Iconomics sebagai bagian dari entitas bisnis informasi dan komunikasi mendukung sektor ini tetap berdiri kokoh.
Sebagai bagian dari dukungan kepada sektor jasa keuangan, Iconomics memberikan apresiasi kepada sektor jasa keuangan, khususnya perbankan, pembiayaan (multifinance) dan pergadaian melalui “20 Pilar Finansial Indonesia Award 2020” dan webinar “Peluang dan Tantangan Industri Keuangan dengan Menakar Ketahanan dan Kekuatan di Babak Kenormalan Baru”.
Baca Juga: Ekonomi China Tumbuh 3,2 Persen Usai Diserang Pandemi Corona
“Kami sangat mengapresiasi peran-peran dari perusahaan-perusahaan jasa keuangan di tengah tekanan dampak Covid-19. Mulai dari dukungan pelonggaran pembayaran kredit atau pembiayaan hingga peran sosial turut membantu masyarakat menghadapi Covid-19,” kata Founder & CEO Iconomics Bram S Putro dalam keterangannya, Jumat (17/7/2020).
Dalam pembukaan webinar, Bram S. Putro mengatakan masalah saat ini adalah masalah yang harus diselesaikan secara bergotong royong. Pemerintah dengan pihak swasta harus saling memperkuat, tentunya dengan porsinya masing-masing.
Oleh karena itu, Iconomics juga menyelenggarakan webinar dengan harapannya berbagi perspektif dan langkah dari para pembicara yang hadir dalam webinar dengan tema Peluang dan Tantangan Industri Keuangan dengan Menakar Ketahanan dan Kekuatan di Babak Kenormalan Baru.
Selain acara webinar, dalam kesempatan ini Iconomics menggelar acara yang mengapresiasi perusahaan jasa keuangan. Apresiasi 20 Pilar Finansial Indonesia Award 2020 ini dilakukan secara virtual mengingat kondisi saat ini.
Ada 2 tahap proses menentukan 20 perusahaan finansial yang masuk dalam 20 Pilar Finansial Indonesia. Tahap pertama dilakukan media monitoring dan intelligence media monitoring untuk menangkap peran, kontribusi, dukungan dan dampak dari langkah-langkah perbankan, multifinance dan pergadaian.
Baca Juga: Penyebaran Corona Masif, Bos BI Ramal Pemulihan Ekonomi Global Bakal Lama
Media intelligence dilakukan sebagai tahapan memperkuat hasil dari media monitoring yang dilakukan oleh tim Iconomics.
Tahap selanjutnya adalah pengumpulan data dan informasi oleh redaksi, dengan mengelompokkan besar kecilnya kontribusi yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan jasa keuangan tersebut.
Baik kontribusi dalam dukungan ekonomi melalui restrukturisasi kredit/pembiayaan, bantuan untuk kelompok terdampak Covid-19 dan lain-lain. Periode yang digunakan dalam riset ini dari Januari hingga Mei 2020.
Adapun ke 20 perusahaan finansial yang masuk dalam 20 Pilar Finansial Indonesia diantaranya.
- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
- PT Bank Central Asia Tbk
- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
- PT Bank CIMB Niaga Tbk
- PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
- PT Bank OCBC NISP Tbk
- PT BPD Jawa Barat dan Banten Tbk
- PT Bank BRI Syariah Tbk
- PT Bank BNI Syariah
- PT Mandiri Taspen
- PT Indomobil Finance Indonesia
- PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk
- PT Wahana Ottomitra Multiartha
- PT CIMB Niaga Auto Finance
- PT Pegadaian (Persero)
- PT BCA Finance
- PT Akulaku Finance Indonesia (Akulaku)
- PT Astra Sedaya Finance
- PT Federal International Finance