KUR Online BRI Bantu Pengusaha Konveksi Tingkatkan Skala Usaha

Jum'at, 17 Juli 2020 | 09:08 WIB
KUR Online BRI Bantu Pengusaha Konveksi Tingkatkan Skala Usaha
Nasabat Kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI asal Bandung Salmon (28), pemilik brand Zalmore. (Dok :Bank BRI).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

“Saya menambah tenaga kerja, jadi bisa membantu buka lapangan kerja, karena saat ini banyak yang kena PHK, jadi setidaknya membantu mereka yang sudah dirumahkan,” papar Salmon.

Bisnis konveksi memang telah dijalankan Salmon sejak 2016 lalu melalui pemasaran toko dan online.  Selama tiga tahun di awal memulai usaha, penjualan produk dari online bisa dibilang masih relatif kecil. Saat ini, produk daily wear merek Zalmore tersebut dipasarkan di sejumlah platform e-commerce. Selain itu, ia juga mengembangkan jaringan-jaringan reseller untuk mendukung penetrasi pasar.

“Dalam usaha, kita selalu memberi pelayanan lebih, dari segi kualitas dan layanan. Saya selalu berusaha mengikuti pelatihan-pelatihan bisnis secara online untuk pengembangan usaha,” jelas Salmon.

Sejak Mei 2020, BRI membuka akses pengajuan KUR lewat channeling online dengan menggandeng e-commerce seperti Shopee, Tokopedia dan perusahaan ride hailing kenamaan yakni Gojek dan Grab. Fasilitas KUR yang ditawarkan hingga maksimal Rp 50 juta, tenor paling panjang 3 tahun dengan melakukan pengisian data melalui  https://kur.bri.co.id/ .

Baca Juga: Komitmen Pulihkan Ekonomi, Ini Sejumlah Upaya BRI bagi Penyelamatan UMKM

Langkah ini sebagai komitmen BRI untuk mengakselerasi penyaluran KUR di tengah tekanan pandemi Covid-19 dan sebagai respon dari Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia yang diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo beberapa waktu yang lalu.

Hingga akhir Juni 2020 perseroan berhasil menyalurkan KUR lebih dari Rp 56 triliun kepada lebih dari 2 juta pelaku UMKM. Jumlah tersebut setara 46,6 persen  dari target yang telah di breakdown oleh pemerintah kepada BRI untuk tahun 2020 yakni sebesar Rp 120,2 triliun.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI