Pemerintah Impor 68.125 Ton Daging Sekaligus Jeroan Sapi dan Kerbau

Iwan Supriyatna Suara.Com
Jum'at, 17 Juli 2020 | 08:00 WIB
Pemerintah Impor 68.125 Ton Daging Sekaligus Jeroan Sapi dan Kerbau
Penjualan daging sapi di Pasar Senen, Jakarta.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Realisasi impor daging dan jeroan sapi maupun kerbau hingga Juli 2020 telah mencapai 68.125 ton. Kepala Sub Direktorat Sanitary dan Standardisasi Kementan Endang Ekowati menyebutkan, impor daging dan jeroan tersebut didatangkan dari lima negara dengan urutan terbesar yakni Australia, Jepang, Selandia Baru, Spanyol dan Amerika Serikat.

Namun demikian, realisasi impor daging sapi/kerbau ini masih lebih sedikit dari rekomendasi impor yang diberikan pemerintah untuk tahun 2020 yakni sebesar 379.050 ton.

"Memang mereka menyampaikan alasannya bahwa tidak ada barang, harga mahal, pengiriman juga terganggu karena sejumlah negara lockdown," kata Endang ditulis Jumat (17/7/2020).

Endang menjelaskan bahwa harga daging/sapi kerbau di era normal baru cenderung tidak bergejolak karena per 9 Juli 2020, Kementan mencatat bahwa stok daging sapi/kerbau tersedia di 32 gudang importir yang tersedia di 5 provinsi.

Baca Juga: Lesu Penjualan Sapi Kurban Anjlok, Rika Masih Senyum Gombloh Dibeli Jokowi

Sementara itu, Direktur Kesehatan Hewan Fadjar Sumping Tjatur Rasa menjelaskan bahwa ketersediaan daging sapi/kerbau pada bulan Juli 2020 sebanyak 121.080 ton dengan tingkat kebutuhan sebesar 54.598 ton.

"Ketersediaan daging sapi/kerbau pada Juli terdapat surplus sebesar 66.482 ton yang dipenuhi dari potensi produksi sapi/kerbau lokal dan rencana impor daging," kata Fadjar.

Fadjar menambahkan bahwa ketersediaan daging ruminansia ini dipenuhi dari potensi produksi sapi/kerbau lokal sebanyak 67.319 ton, serta rencana impor daging sapi/kerbau sebanyak 41.799 ton dan rencana pemotongan dari sapi bakalan sebanyak 53.378 ekor atau setara 11.963 ton daging. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI